-->

Notification

×

Iklan

Jelang Festival, LASQI Kobi Segera Bentuk DPC dan Ranting

Monday, February 21, 2011 | Monday, February 21, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-02-26T03:53:54Z
Kota Bima, Garda Asakota.-
Salah satu agenda penting yang direncana oleh segenap pengurus LASQI Kota Bima saat ini adalah pem¬bentukan DPC dan Ranting LASQI Kota Bima periode 2011-2016. Menurut Ketua LASQI Kota Bima, Hj. Yani Marlina Qurais, urgennya pembentukan DPC dan ranting LASQI itu karena dalam waktu yang tidak lama lagi DPD LASQI Kota Bima akan mengadakan Festival Qasidah tingkat Kota Maret medatang, sebagai persiapan untuk mengikuti festival Qasidah tingkat selanjutnya yang akan dipusatkan di Kota Mataran NTB Mei mendatang.

Rencananya pada akhir Februari ini DPC di lima kecamatan dan ranting di 38 Kelurahan, akan dibentuk dan segera dilantik. Untuk itu, Hj. Yani mengharap¬kan kepada camat dan lurah untuk memilih personil yang akan duduk dalam kepengurusan.
Menurutnya, hal lain yang menjadi prioritas LASQI Kota Bima dalam program jangka pendek adalah persiapan Diklat atau pelatihan pengurus LASQI terutama para instruktur agar mema¬
hami seni Qasidah karena Qasidah yang dilombakan tidak sesederhana yang dibayangkan.
“Sebab menurut Hj. Yani, banyak hal yang menjadi syarat dalam lomba tersebut diantaranya spesifikasi rebana yang dipergunakan, cara memukul rebana, maupun klasifikasi umur,” ungkap Kasubag Pemberitaan Humas¬pro Pemkot Bima, Ihya Ghazali, S. Sos, kepada wartawan, Sabtu (19/2).
Mengutip pernyataan Ketua LASQI Kobi, Ihya Ghazali menjelaskan bahwa, akan sangat ironis jika pengurus LASQI Kota Bima tidak memahami Seni Qasidah. Untuk itu, kepada pengurus LASQI tingkat Kobi diharapkan agar melakukan sosialisasi kepada masya¬rakat terutama pada DPC dan Ranting. “Dan dalam waktu yang tidak ter¬lalu lama lagi DPD LASQI Kota Bima akan mengundang instruktur dari DPW LASQI Provinsi untuk memberikan pelatihan kepada calon instruktur LASQI Kota Bima,” katanya.
Sementara itu, mengutip pernyataan Sekretaris DPD LASQI Kota Bima, Drs. M. Yamin, MM, ada beberapa jenis yang dilombakan dalam festival Qasidah yakni, rebana Qasidah klasik remaja putri dengan jumlah personel 11 orang (1 vokalis, 8 pemain rebana dan 2 orang tamborin), berusia 15 hingga 25 tahun, rebana qasidah klasik remaja putra komposisinya sama dengan remaja putri, rebana klasik dewasa putri (ibu-ibu) usia minimal 26 tahun dan maksimal 40 tahun, jumlah pemain dan alat sama rebana qasidah klasik remaja putri/putra, rebana qasidah kolaborasi jumlah personel 20 orang (11 orang pemain rebana qasidah klasik remaja putri ditambah 9 orang pemain alat-alat non elektrik baik putra maupun putri berusia maksimal 40 tahun. “Alat-alat non-elektrik dimaksud yakni biola, gambus, suling, mandolin dan atau alat-alat music daerah setempat yang bisa dikolaborasikan dengan qasidah,” terang Ghazali.
Selain itu, pemilihan bintang vokalis yang diiringi dengan musik gambus secar lengkap atau orgen tunggal, untuk vokalis gambus atau qasidah ini dibagi dalam 3 jenis yakni tingkat anbak-anak (9-14 tahun) tingkat remaja putra dan putrid (15-25 tahun) dan dewasa putra dan putri (26-35 tahun), untuk rebana qasidah klasik dan kolaborasi yang dinilai adalah vokalis, tehnik, musikalitas, penghayatan dan penampilan. “Sedang¬kan untuk vokalis qasidah dan gambus yang dinilai adalah vokal, tehnik, peng¬hayatan dan penampilan,” demikian penjelasan Kasubag Pemberitaan Humas¬pro Pemkot Bima. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update