Buntut Aksi Penolakan Tambang Emas
Lambu, Garda Asakota.-
Ribuan warga masyarakat Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, Kamis (10/2), kembali turun aksi demonstrasi untuk mempertegas penolakan hadirnya Perusahaan Sumber Mineral
Nusantara (PT. SMN) yang ingin mengekspolitasi pertambangan Emas di wilayah mereka. Tragisnya, aksi demonstrasi ini berujung pembakaran kantor dan mobil dinas Camat Lambu.
Menurut informasi yang dihimpun Garda Asakota, selain membakar kantor Camat Lambu dan Mobdisnya, massa juga membakar tiga mobdis lainnya dan belasan sepeda motor milik pegawai kantor Camat Lambu. Diduga penyebab aksi pembakaran ini lantaran Camat Lambu gagal menghadirkan Bupati Bima, H. Ferry Zulkarnain, sebagaimana desakan warga dalam aksi sebelumnya.
Kondisi ini diperparah oleh sikap Camat, Muhaimin, yang enggan menandatangani aspirasi penolakan masyarakat Lambu terhadap rencana penambangan emas, dilibatkannya preman untuk menghalau massa, dan jatuhnya korban dari pihak massa karena diduga akibat tembakan.
Atas beberapa kondisi itulah, menyebabkan sebagian besar massa merasa tidak puas dan meluapkan kemarahannya dengan melempari kantor camat. Tak hanya itu, warga juga bentrok dengan polisi hingga harus melepaskan rentetan tembakan dan gas air mata.
Seolah tak peduli dan terus menuntut, warga terus merangsek. Sambil
membawa kayu, massa berduel dengan polisi di gerbang kantor camat.
Suasana bertambah kacau setelah letusan tembakan juga terdengar dari arah kerumunan warga hingga mengenai seorang warga Desa Simpasai, Muhammad Nasir. Alhasil massa makin beringas sehingga membuat pegawai kecamatan panik dan berhamburan menyelamatkan diri.
Karena kalah dengan jumlah massa, aparat Kepolisian-pun tidak mampu mengendalikan keadaan hingga massa secara leluasa melakukan aksi pembakaran. (GA. 333*)
