-->

Notification

×

Iklan

Kesadaran Kesehatan Wanita Diakui Masih Kurang

Monday, February 14, 2011 | Monday, February 14, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-02-26T04:08:30Z
Bima, Garda Asakota.-
Tingkat kesadaran kesehatan wanita di desa diakui oleh Kadikes Ka¬bu¬paten Bima masih kurang. Masalah ini, katanya, telah menjadi program prioritas pihaknya untuk melakukan upaya peningkatan kesadaran.
“Contoh¬nya, masih banyak ibu-ibu yang malas gosok gigi, padahal kese¬hatan gigi itu penting.
Malah ada ibu rumah tangga yang jarang mandi, kalau sudah begini banyak muncul berbagai
penyakit. Jangan salahin anak lho banyak anak-anak giginya pada rusak, atau anak-anaknya gatal-gatal. Lha, ibunya saja begitu,” ujar drg. Siti Hadjar Yonoes, Kadiskes Kabupaten Bima, Sabtu (12/02), sebagaimana dilansir Kabag Humaspro, Drs. Aris Gunawan.
Seharusnya seorang ibu adalah ahli segala-galanya. Seorang ibu harus ahli kesehatan, karena ibulah yang akan mengurus kesehatan anak-anaknya, tentun saja sulit untuk menjaga kese¬hatan keluarga kalau ibunya saja tidak mau menjaga kesehatan.
“Ibu juga harus bisa menjadi ahli gizi. Misalnya ke pasar, seorang ibu harus bisa memilih makanan yang terbaik buat keluarga. Bisa memadu serasikan makanan murah tapi kaya akan gizi, dan ibu yang bijak harus mampu mengelola keuangan keluarga,” terangnya.
Tetapi, tidak gampang mengubah perilaku ini, bisa saja karena faktor ekonomi, dan tingkat pendidikan dari ibu. Saya jumpai masih banyak ibu rumah tangga yang hanya tamatan SD, malah kebanyakan tidak tamat, ada yang sampai kelas V saja. Bahkan, ada yang tidak bisa baca sama sekali. Tentu, kita tidak boleh menyalahkan keadaan seperti ini. Yang bisa kita lakukan men¬dekati mereka, memberi¬kan penyulu¬han. Minimal, membangun kesadaran agar memperhatikan kese¬hatan seluruh keluarga. Kendati berkali-kali telah dilakukan penyuluhan, terkadang tetap saja masih sulit mengubah prilaku dan kesadaran untuk hidup lebih sehat. Padahal, sebenarnya tidak sulit memulai hidup sehat. Mulailah dengan hal kecil, minimal gosok gigi dan mandi yang teratur, dan jaga kebersihan lingkungan. karena itulah, Hadjar optimis lambat laun perilaku ibu-ibu akan berubah.
“Saya yakin kebiasaan buruk ibu-ibu ini akan berubah seiring meningkatnya kesadaran ibu-ibu untuk ikut serta dalam kegiatan Posyandu yang kini gencar digalakkan pemerintah lewat kemitraan dengan Ibu-ibu PKK,” ucap Hadjar, se¬ba¬gaimana dijelaskan Kabag Humaspro Pemkab Bima. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update