-->

Notification

×

Iklan

Aksi Mogok Kerja di RSUD Lumpuhkan Pelayanan Pasien

Friday, March 25, 2011 | Friday, March 25, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-03-25T01:36:52Z
Ket foto: Aksi Mogok Pegawai dan Karyawan RSUD Bima

Bima, Garda Asakota.-
Dampak dari aksi mogok kerja ratusan perawat dan bidan di RSUD Bima, Kamis (24/3), melumpuhkan pelayanan terhadap pasien yang tengah diopname di rumah sakit tersebut. Kondisi inilah yang dialami ibu paruh baya asal Desa Matua Kabupaten Dompu, Siti Hajar.
Kepada sejumlah wartawan, ia mengaku awalnya sempat dirawat di RSU Dompu untuk memeriksa ke¬adaan kandungannya. Namun saat itu,
karena tidak ada dokter spesialis kandungan, dirinya bersama suami dan beberapa kerabat datang ke RSUD Bima untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. “Kamipun tiba pada Rabu malam (23/3) sekitar jam 21:00 wita dan langsung ditangani oleh perawat,” akunya. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, sekitar jam 24. 00 Wita, diri-nya diberikan informasi bahwa bayi¬nya sudah meninggal dalam kandungan.
Namun keesokan harinya ketika pihaknya hendak pulang bersama ke¬luarga untuk secepatnya menguburkan bayi tersebut, mereka sempat tertahan beberapa jam lantaran aksi mogok kerja yang menghambat penuntasan adminis¬trasinya. Suaminya, Azhar, juga mengaku kecewa dengan pelayanan pihak RSUD Bima. “Seharusnya kami bisa pulang lebih pagi karena isteri dan bayi saya yang sudah meninggal ingin dikuburkan secepatnya,” cetusnya.
Menurut informasi wartawan, hampir selama 12 jam mayat bayi tersebut berada di RSUD Bima.
Pasangan suami-isteri tersebut baru bisa balik ke Dompu setelah aksi mogok kerja para perawat berakhir sekitar pukul 11:30 Wita. (GA. 334*)
×
Berita Terbaru Update