-->

Notification

×

Iklan

Kapolda: Seorang Pemimpin Harus Dekat dengan Rakyat

Wednesday, March 16, 2011 | Wednesday, March 16, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-03-16T03:46:23Z
Bima, Garda Asakota.-
Kapolda NTB, Brigjen Arif Wachyu¬nadi, didampingi oleh sejumlah jajaran Polda NTB, Selasa kemarin (15/3), kembali datang menyambangi Bima, daerah yang dianggapnya rawan dengan konflik. Disamping memantau kondisi dan situasi di daerah Kota dan Kabupaten Bima pasca konflik lalu, orang nomor satu di jajaran Kepolisian Daerah (Poda NTB) tersebut untuk meresmikan kantor
Polsek Parado pasca dilakukannya pembangunan secara swadaya.
“Saya datang ke Bima, sekaligus melakukan peresmian kantor Polsek Parado. Insya’Allah kehadiran saya ini merupakan tanggung jawab moral untuk menyatukan kesamaan posisi seorang polisi dilapangan di hadapan masyara¬kat, sehingga tidak terkesan ada perbe¬daan yang pangkat Sersan dengan Jenderal dinilai berbeda oleh rakyat,” ungkap seorang jenderal berbintang satu kepada sejumlah wartawan.
Kehadirannya di Parado yang kedua kali ini menurutnya adalah sebagai bentuk panggilan moral untuk mendekatkan diri dengan masyarakat bawah, karena polisi adalah polisinya masyarakat, dan tidak hanya jajaran dibawah polsek yang selalu berhadapan dengan rakyat namun sesungguhnya seorang pemimpin tertinggi sekalipun harus lebih dekat dengan rakyat. “Mendekatkan diri dengan rakyat adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan, sehingga tidak ada lagi ada kesenjangan antara polisi dengan rakyat , biarpun saya berpangkat Jenderal namun harus menunjukan sikap yang sama dihadapan rakyat, karena dimata rakyat tidak ada yang berpangkat Jenderal atau Sersan, yang ada adalah kita adalah polisi yang bekerja pelayan, pengayom dan pelindung rakyat,” ungkap Kapolda. (GA. 211*)
×
Berita Terbaru Update