Kota Bima, Garda Asakota.-
Proses rekruitmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNSD) tahun 2009 lalu di lingkup Pemerintah Kota Bima yang dipersoalkan oleh Lembaga Edukasi dan Advokasi (LEAD) Bima-NTB, Senin (21/3), sudah diadukan secara resmi ke lembaga DPRD Kota Bima. Dalam surat pengaduan nomor: 015/hdprd/kh/III/2011 yang ditujukan ke Pimpinan DPRD, Ketua LEAD, Agus Mawardy, membeberkan dugaan kejanggalan rekruitmen CPNS tahun 2009 oleh panitia pelaksana.
“Panitia diduga sengaja mengorban¬kan klien kami atas nama Asri Raha¬yuningsih yang telah dinyatakan lulus, namun dianulir kembali,” bebernya sebagai tertuang dalam surat resmi tertanggal 18 Maret 2011, yang diterima oleh salah seorang anggota DPRD Kota Bima, Anwar Arman, SE.
Menurutnya, dugaan kesengajaan membatalkan nama Asri formasi D III Manajemen Farmasi sangat kontradiksi dengan yang dilakukan pihak panitia yang diketuai oleh H. Zakaria, dimana nama Asri bersama 444 nama lainnya sudah dikirim ke BKN Regional X Denpasar Bali sebagaimana tertuang dalam surat pengantar Walikota No: 871/1278/BKD/2009 tanggal 1 Desem-ber 2009. “Di dalam lampiran surat itu, nama Sri berada pada nomor urut 137 dan ditempatkan di Puskesmas Asakota,” katanya.
Ditegaskannya bahwa, berbagai upaya telah dilakukan untuk meluluskan kembali nama Asri, namun hingga saat ini belum juga berhasil. Makanya, kare¬na upaya persuasive tidak mendapat respon positif dari pihak Pemkot Bima, LEAD kemudian meminta bantuan lembaga DPRD Kota Bima untuk mengadvokasinya.
“Kami harapkan dapat membantu dan menyelesaikan tuntutan kami diantaranya memproses secara admi¬nistrasi maupun tindak pidana apabila ditemukan delik pidananya kepada pihak panitia CPNSD 2009 dan menun¬tut ganti kerugian materil dan non ma¬teril, serta mengembalikan hak kelulu¬san di tahun 2011 ini,” tegasnya.
Sebelumnya, menyikapi persoalan ini, Walikota Bima, HM. Qurais H. Abidin, yang dikonfirmasi wartawan pada prinsipnya menyambut baik ada¬nya kritikan masyarakat terkait dengan rekrutmen CPNSD. Pada prinsipnya, kata dia, sekecil apapun kritikan yang disampaikan pihaknya akan meres¬ponnya. “Kita tetap respon sepanjang data-datanya jelas,” tegasnya singkat via Ponselnya.
Sementara itu, Wawali, H. A. Rahman H. Abidin, menegaskan bahwa rekrutmen CPNSD tahun 2010, telah dilaksanakan secara bersih dan trans¬paran. “Untuk tahun 2010, rekrutmen CPNSD sudah dilaksanakan sesuai aturan dan terbuka,” tandasnya belum lama ini. Sementara itu, mantan Sekretaris CPNSD Kota Bima Tahun 2009, Muhtar Landa, SH, mengakui bahwa hilangnya hak atas nama Asri Raha¬yuningsih merupakan tanggung¬jawab panitia secara kolektif.
Pihaknya mengaku, persoalan itu sudah dilaporkan ke Walikota Bima dan akan diperjuangkan dalam formasi tahun 2011. “Pak Wali dan pak Sekda sudah tahu semuanya,” ungkapnya, Sabtu lalu (19/3). Hanya saja pihaknya tidak setuju bila panitia harus mengganti biaya kerugian materi sebagaimana disebutkan oleh Ketua LED Bima-NTB. “Kalau itu sih kami tidak setuju pak, darimana panitia dapat uang?.,” cetusnya. (GA. 212*)
Proses rekruitmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNSD) tahun 2009 lalu di lingkup Pemerintah Kota Bima yang dipersoalkan oleh Lembaga Edukasi dan Advokasi (LEAD) Bima-NTB, Senin (21/3), sudah diadukan secara resmi ke lembaga DPRD Kota Bima. Dalam surat pengaduan nomor: 015/hdprd/kh/III/2011 yang ditujukan ke Pimpinan DPRD, Ketua LEAD, Agus Mawardy, membeberkan dugaan kejanggalan rekruitmen CPNS tahun 2009 oleh panitia pelaksana.
“Panitia diduga sengaja mengorban¬kan klien kami atas nama Asri Raha¬yuningsih yang telah dinyatakan lulus, namun dianulir kembali,” bebernya sebagai tertuang dalam surat resmi tertanggal 18 Maret 2011, yang diterima oleh salah seorang anggota DPRD Kota Bima, Anwar Arman, SE.
Menurutnya, dugaan kesengajaan membatalkan nama Asri formasi D III Manajemen Farmasi sangat kontradiksi dengan yang dilakukan pihak panitia yang diketuai oleh H. Zakaria, dimana nama Asri bersama 444 nama lainnya sudah dikirim ke BKN Regional X Denpasar Bali sebagaimana tertuang dalam surat pengantar Walikota No: 871/1278/BKD/2009 tanggal 1 Desem-ber 2009. “Di dalam lampiran surat itu, nama Sri berada pada nomor urut 137 dan ditempatkan di Puskesmas Asakota,” katanya.
Ditegaskannya bahwa, berbagai upaya telah dilakukan untuk meluluskan kembali nama Asri, namun hingga saat ini belum juga berhasil. Makanya, kare¬na upaya persuasive tidak mendapat respon positif dari pihak Pemkot Bima, LEAD kemudian meminta bantuan lembaga DPRD Kota Bima untuk mengadvokasinya.
“Kami harapkan dapat membantu dan menyelesaikan tuntutan kami diantaranya memproses secara admi¬nistrasi maupun tindak pidana apabila ditemukan delik pidananya kepada pihak panitia CPNSD 2009 dan menun¬tut ganti kerugian materil dan non ma¬teril, serta mengembalikan hak kelulu¬san di tahun 2011 ini,” tegasnya.
Sebelumnya, menyikapi persoalan ini, Walikota Bima, HM. Qurais H. Abidin, yang dikonfirmasi wartawan pada prinsipnya menyambut baik ada¬nya kritikan masyarakat terkait dengan rekrutmen CPNSD. Pada prinsipnya, kata dia, sekecil apapun kritikan yang disampaikan pihaknya akan meres¬ponnya. “Kita tetap respon sepanjang data-datanya jelas,” tegasnya singkat via Ponselnya.
Sementara itu, Wawali, H. A. Rahman H. Abidin, menegaskan bahwa rekrutmen CPNSD tahun 2010, telah dilaksanakan secara bersih dan trans¬paran. “Untuk tahun 2010, rekrutmen CPNSD sudah dilaksanakan sesuai aturan dan terbuka,” tandasnya belum lama ini. Sementara itu, mantan Sekretaris CPNSD Kota Bima Tahun 2009, Muhtar Landa, SH, mengakui bahwa hilangnya hak atas nama Asri Raha¬yuningsih merupakan tanggung¬jawab panitia secara kolektif.
Pihaknya mengaku, persoalan itu sudah dilaporkan ke Walikota Bima dan akan diperjuangkan dalam formasi tahun 2011. “Pak Wali dan pak Sekda sudah tahu semuanya,” ungkapnya, Sabtu lalu (19/3). Hanya saja pihaknya tidak setuju bila panitia harus mengganti biaya kerugian materi sebagaimana disebutkan oleh Ketua LED Bima-NTB. “Kalau itu sih kami tidak setuju pak, darimana panitia dapat uang?.,” cetusnya. (GA. 212*)
