-->

Notification

×

Iklan

Nilai UN Kurang, Tidak Ada Kata Ujian Ulang

Saturday, March 12, 2011 | Saturday, March 12, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-03-11T23:36:46Z
Bima, Garda Asakota.-
Untuk menghindar dari tradisi saling nyontek-menyontek antar siswa pada saat pelaksanaan Ujian Nasional (UN)/Ujian Sekolah (US), Tim UN/US men¬sosialisasikan deminasi ujian UN/US tahun pelajaran 2010-2011, di SMAN-1 Belo Kabupaten Bima, Jumat (11/3).

“Peraturan UN dan US tahun ini su¬dah berbeda, kami selaku panitia mela¬kukan sosialisasi pada seluruh kepala sekolah agar mengetahui peraturan yang sudah diterapkan oleh panitia UN Pusat,” kata Tim UN/US Pripinsi NTB, Aidi Tuku, M. Pd, kepada wartawan.
Dikatakannya bahwa, soal UN/US kali ini akan dijadikan lima soal dengan jenis berbeda pada mata pelajaran yang sama. Meski demikian, dari sekitar 20 siswa dalam satu ruangan, soal tersebut akan dipaketkan menjadi lima soal.
“Sehingga di dalam ruangan siswa sudah tidak ada lagi yang bisa lagi saling nyontek. Biasanya teman di belakang dengan soal yang sama, tapi kali ini teman yang terdekat malah diberikan soal yang berbeda, meski mata pelajaran sama,” katanya.
Format ini, kata dia, dilakukan agar setiap soal siswa bisa mengerjakan sendiri tanpa bantuan dari siapapun. “Meskipun nilai rendah, tapi jawabannya itukan hasil jerih payah sendiri dan siswa harus menghargainya,” katanya.
Dijelaskannya bahwa, nilai standar kelulusan siswa untuk UN/US tahun ini harus rata-rata 5,5 persen. Meskipun nilai keenam mata pelajaran tinggi, tapi kalau ada nilai dibawah 5,5 persen, misalkan mendapat 3,9 persen, maka siswa tersebut dinyatakan tidak bisa diluluskan. Aidi mengingatkan, bagi siswa yang tidak lulus tahun ini, sudah tidak ada kesempatan untuk melaksa¬nakan ujian ulang. “Kalaupun ada itu hanya diperbolehkan untuk siswa yang sakit,” tegasnya.
Sementara itu, wakil dari Unram, Suripto, berharap siswa harus benar-benar memberikan jawaban yang sebenar-benarnya dalam mengisi soal UN/US. Sebab bila tidak, maka siswa tersebut tidak bisa melanjutkan ke Per¬
guruan Tinggi (PT). “Karena meskipun nilai yang didapakan lebih dari yang ditargetkan, tapi kalau ada satu mata pelajaran yang didapat hanya 3,9 persen, maka siswa tidak bisa lulus. Tapi beda dengan siswa yang mendapat nilai 4,0 persen, kalau siswa bisa mendapat nilai pelajaran yang lain di atas dari standar kelulusan, maka nilai tersebut akan dibantu oleh nilai yang tinggi tadi,” jelasnya. (GA. 234*)
×
Berita Terbaru Update