Bima, Garda Asakota.-
Sekitar 36 warga Kecamatan Para¬do Kabupaten Bima hingga saat ini masih memilih tinggal di areal pegu¬nungan sekitar menyusul tragedi ber¬darah dan pembakaran kantor Mapol¬sek Parado beberapa waktu lalu. Dika¬barkan, mereka takut kembali ke per¬kampungan lantaran
meresa khawatir diidentifikasi oleh aparat kepolisian. “Mereka masih takut balik ke rumah karena polisi masih mencari untuk dijadikan tahanan,” ujar sebuah sumber kepada wartawan, Kamis (11/3).
Diakuinya, sudah hampir satu bulan puluhan warga tersebut tinggal di gunung dan sangat tersiksa lantaran persoalan yang terjadi beberapa waktu lalu. Mereka mengeluhkan kekurangan makanan dan air bersih, dan lebih menyakitkan, tidak bisa ketemu dengan keluarganya. “Makan dan minumpun mereka harus dibawa oleh keluarga,” cetusnya. (GA. 234*)
Sekitar 36 warga Kecamatan Para¬do Kabupaten Bima hingga saat ini masih memilih tinggal di areal pegu¬nungan sekitar menyusul tragedi ber¬darah dan pembakaran kantor Mapol¬sek Parado beberapa waktu lalu. Dika¬barkan, mereka takut kembali ke per¬kampungan lantaran
meresa khawatir diidentifikasi oleh aparat kepolisian. “Mereka masih takut balik ke rumah karena polisi masih mencari untuk dijadikan tahanan,” ujar sebuah sumber kepada wartawan, Kamis (11/3).
Diakuinya, sudah hampir satu bulan puluhan warga tersebut tinggal di gunung dan sangat tersiksa lantaran persoalan yang terjadi beberapa waktu lalu. Mereka mengeluhkan kekurangan makanan dan air bersih, dan lebih menyakitkan, tidak bisa ketemu dengan keluarganya. “Makan dan minumpun mereka harus dibawa oleh keluarga,” cetusnya. (GA. 234*)
