Kota Bima, Garda Asakota.-
Hari pertama dan kedua pelaksa¬naan Ujian Akhir Sekolah (UAS) tingkat SMP-2 Woha Kabupaten Bima, Selasa (22/3), berjalan lancar dan sukses, meskipun dua orang peserta UAS tidak mengikutinya dengan alasan sakit berat.
Kepala SMP-2 Woha, Sumardin, S. Pd, kepada wartawan,
mengakui keti¬dak-hadiran kedua siswanya tersebut karena sakit. “Setelah kami melakukan pengecekan di kediaman siswa masing-masing, ternyata keduanya sedang berbaring di tempat tidur dalam keadaan panas tinggi. Itu setelah dipastikan oleh beberapa orang guru,” ucapnya.
Menurutnya, dua siswa yang tidak mengikuti UAS karena alas an sakit itu, pihaknya memberi toleransi untuk mengikuti ujian susulan setelah selesai UAS. “Bahkan bila perlu kami akan membawa soal ujian di kediamannya, agar siswa bisa memiliki nilai kelulusan nanti. Kami tidak mau siswa kami dikatakan tidak lulus lantaran sakit tidak bisa mengikuti ujian,” cetusnya.
Selama ujian berlangsung empat hari, pihaknya akan selalu melakukan pengecekkan terhadap siswa yang tidak hadir, apakah sakitnya sudah mendingan atau tidak. “Kalau sudah agak baikan kami akan jemput, tapi kalau belum sembuh juga, akan tunggu sampai mereka sembuh,” akunya. (GA. 234*)
Hari pertama dan kedua pelaksa¬naan Ujian Akhir Sekolah (UAS) tingkat SMP-2 Woha Kabupaten Bima, Selasa (22/3), berjalan lancar dan sukses, meskipun dua orang peserta UAS tidak mengikutinya dengan alasan sakit berat.
Kepala SMP-2 Woha, Sumardin, S. Pd, kepada wartawan,
mengakui keti¬dak-hadiran kedua siswanya tersebut karena sakit. “Setelah kami melakukan pengecekan di kediaman siswa masing-masing, ternyata keduanya sedang berbaring di tempat tidur dalam keadaan panas tinggi. Itu setelah dipastikan oleh beberapa orang guru,” ucapnya.
Menurutnya, dua siswa yang tidak mengikuti UAS karena alas an sakit itu, pihaknya memberi toleransi untuk mengikuti ujian susulan setelah selesai UAS. “Bahkan bila perlu kami akan membawa soal ujian di kediamannya, agar siswa bisa memiliki nilai kelulusan nanti. Kami tidak mau siswa kami dikatakan tidak lulus lantaran sakit tidak bisa mengikuti ujian,” cetusnya.
Selama ujian berlangsung empat hari, pihaknya akan selalu melakukan pengecekkan terhadap siswa yang tidak hadir, apakah sakitnya sudah mendingan atau tidak. “Kalau sudah agak baikan kami akan jemput, tapi kalau belum sembuh juga, akan tunggu sampai mereka sembuh,” akunya. (GA. 234*)
