-->

Notification

×

Iklan

Semarakan HUT ke-9 Kobi, Digelar Pameran Foto

Tuesday, April 12, 2011 | Tuesday, April 12, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-04-12T00:12:32Z
Bima, Garda Asakota.-
Kekayaan alam dan budaya Mbojo yang membentang mulai dari puncak gunung hingga dasar lautnya merupa¬kan modal dasar dan potensi yang menjanjikan harapan di masa depan. Dana Mbojo tercinta juga berada dalam “Segi Tiga Emas Pariwisata Indonesia” yang merupakan lintas wisata antara pulau Bali, Komodo dan Toraja.

Hal ini menjadikan Mbojo dalam Posisi yang strategis. Posisi tersebut bu¬kan saja menguntungkan dari sektor Pariwisata, tetapi juga dalam kaitannya dengan pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat setempat. Disamping itu, Dana Mbojo dengan latar belakang sejarah, budaya dan alam¬ nya sesungguhnya menyimpan pesona dan romantika. Berbagai peninggalan sejarah dan budaya di Bumi Maja Labo Dahu ini merupakan asset tak ternilai yang akan sangat mendukung ikhtiar kita bersama untuk mensukseskan program Visit Lombok and Sumbawa 2012. Untuk maksud tersebut, Komu¬nitas Penyuka Foto yang selama ini bertemu di dunia “maya” (internet) ber¬gabung untuk mencoba mengangkat dan mempromosikan potensi dan ke¬kayaan alam dan khasanah budaya Mbojo melalui sebuah Pameran Foto yang mengambil tema “Bima Itu Mbojo”. “Tema ini kami angkat untuk memberikan pencerahan kepada seluruh elemen di Dana Mbojo bahwa Bima itu bukan saja orang-orang yang ada di Kabupaten Bima atau di Kota Bima ataupun yang berada di luar daerah. Tapi Bima itu adalah Mbojo yang telah mengakar jauh ke dalam sejarah,” ungkap salah satu pegiat Komunitas Penyuka Foto, Alan Malingi, kepada wartawan, Senin (11/4).
Kegiatan pameran yang dilaksana¬kan di pelataran Museum Asi Mbojo sejak tanggal 10 hingga 14 April men¬datang, ingin mengangkat, memperke¬nalkan sekaligus mempromosikan potensi alam, budaya serta obyek-obyek
wisata yang ada di Dana Mbojo. Ke¬giatan ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka HUT Kota Bima ke-9 dan sudah secara resmi dibuka oleh Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bima, Drs. H. Ramli Hakim, M. Si. “Pameran foto ini ditujukan untuk menggugah kesadaran dan kepedulian semua pihak yang ada di Bumi Maja Labo Dahu ini bahwa Mbojo itu Indah, Mbojo itu kaya potensi alam dan buda¬yanya, Dou Mbojo itu ramah terutama kepada kaum pendatang,” ucap Alan.
Menurutnya, Bima itu Mbojo mengan¬dung makna bahwa orang-orang yang merasa dilahirkan dan dibesarkan dari peradaban tanah ini harus bersatu padu membangun daerah tanpa harus dipisahkan oleh sekat-sekat birokrasi, kepentingan politik maupun wilayah yang telah dimekarkan. Mbojo adalah sesuatu yang bulat dan utuh yang dihasilkan melalui kesepakatan para Ncuhi sebagai cikal bakal terbentuknya wilayah ini.
Dengan Kata lain, kata dia, bahwa Orang-Orang Mbojo atau Dou Mbojo adalah orang-orang yang bersatu, memegang teguh amanat, ulet dan pekerja keras. Untuk itu lah, Bima itu Mbojo memberikan gugahan makna kebersamaan, persatuan dan kesatuan serta persaudaraan yang kental seluruh elemen di Dana Mbojo. “Dalam pameran ini kami telah menetapkan beberapa segmen foto yang akan ditampilkan yaitu, segmen budaya memuat foto-foto tentang budaya Mbojo seperti tarian tradisional, rimpu, upacara-upacara adat dan hal-hal yang berkaitan dengan budaya Mbojo.
Segmen pembangunan, memuat Foto-foto kegiatan Pemerintah Kabu¬paten Bima maupun Kota Bima selama lima tahun terakhir, maupun foto-foto kegiatan pembangunan lainnya yang dikoleksi masyarakat. Kemudian segmen human tnterest, memuat foto-foto tentang sisi kehidupan masyarakat di Dana Mbojo. “Ada juga segmen foto jurnalistik, memuat foto-foto yang menjadi karya jurnalistik para insan pers di wilayah Dana Mbojo, segmen Bima tempo dulu, memuat foto-foto tentang Bima pada masa lalu, dan segmen serba serbi mbojo, memuat foto-foto sisi-sisi lain tentang Bima yang unik dan menarik,” ungkap pria yang saat ini menjadi Kabag Humas DPRD Kabupaten Bima. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update