-->

Notification

×

Iklan

Pencuri Ternak Dihakimi, Satu Tewas Dibakar Massa

Tuesday, April 3, 2012 | Tuesday, April 03, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-04-03T08:34:38Z
Lambu,Garda Asakota.-
Dua orang yang diduga pelaku pencuri ternak berinisial Mkr (37) warga Desa Lanta Kecamatan Lambu dan Brhn (30) warga Desa Sumi Kecamatan Lambu Kabu¬¬ paten Bima, dihakimi massa. Tragisnya, satu pelaku, Mkr, tewas dibakar
massa, sedang¬kan Brhn, babak belur dan diamankan di Polsek setempat. Kejadian yang menghe¬boh¬kan ini terjadi sekitar pukul 07.00 Wita, Rabu lalu (28/3) di Kawasan Rekreasi Pantai Papa Kecamatan Lambu. Menurut berbagai sumber warga, Selasa malam sekitar pukul 21.00 Wita bertempat di jalan BSM menuju arah ke Desa Nggelu, warga sekitar dihebohkan ulah dua orang warga yang hendak mengincar ternak kerbau milik Mashduin (30) warga Desa Lambu.
Warga meyakini dua orang warga ini, merupakan buronan yang sudah sekian kali melakukan pencurian ternak. Akhirnya, warga sepakat mengintai gerak-gerik Brhn warga Rt. 12 Dusun Salaja Lopi Desa Sumi dan Mkr (37) warga Desa Lanta Barat, yang diduga pada malam itu telah mencuri dua ekor kerbau milik Mashudin.
Namun pengintaian dan pencarian serta penangkapan malam itu tidak berhasil dan kemudian dilanjutkan pada pagi harinya. Al-hasil, warga menangkap basah kedua orang itu sedang mengiris-ngiris kerbau di Kawasan Pantai Papa, hingga dilakukan pengejaran. Rupanya, pelarian keduanya tidak berlangsung lama, warga-pun berhasil menangkap dan menghakiminya. Bahkan, seorang dari keduanya, Mkr dibakar massa sedangkan Brhn dihakimi hingga babak belur serta dibacok bagian kepalanya.
Kapolsek Lambu, Ipda. M. Kosim, SH, kepada wartawan, membenarkan adanya kasus pembunuhan yang terjadi di areal kawasan Wisata Pantai Papa. Diakuinya, korban atas nama Mukri (37) warga Desa Lanta tewas setelah terpanggang api. Jenasah korban, selanjutnya diserahkan ke keluarganya di Desa Lanta untuk dikubur¬kan, sedangkan Burhan (30) warga Sumi dibacok massa pada bagian kepalanya dan sudah dilarikan ke Puskesmas Lambu untuk mendapatkan perawatan. Kapolsek mengaku, begitu mendapatkan informasi adanya pencuri ternak dibakar massa di pantai Papa, langsung menuju ke TKP bersama dengan pihak Kesehatan Puskes¬mas Lambu. “Ketika kami sampai di TKP kami menemukan Korban mati gosong sedangkan yang satunya pingsang dan akhir-nya kami segera membawa korban pingsan ke puskesmas Lambu,” akunya.
Selain membakar pelaku, massa juga membakar sepeda motor Mio warna hijau yang digunakan pelaku untuk melakukan kejahatannya. Berdasarkan hasil penyeli¬dikan Polisi, motif pencurian dilakukan pelaku, dengan cara memberikan potas kepada ternak yang menjadi sasaran pencurian, kemudian disembelih.

Camat Lambu Akui Kejahatan Marak, Ratusan Ternak Hilang
Camat Lambu, Mustafa, S. Sos, M. AP, kepada wartawan Garda Asakota mengungkapkan bahwa pasca insiden pembakaran kantor Camat Lambu, insiden Pelabuhan Berdarah, dan insiden Lambu lainnya keadaan Kecamatan Lambu Kondusif. Hanya saja diakuinya, tingkat kejahatan terutama kejahatan pencurian ternak semakin meningkat setiap harinya. “Setiap hari pasti ada warga masyarakat kecamatan Lambu yang kehilangan ternak dan sampai hari ini sudah lebih kurang 600 ekor ternak hilang,” akunya kepada wartawan, Kamis (29/3).
Mengantisipasi hal itu, pihaknya selaku Camat sudah mengeluarkan himbauan kepada warga masyarakat pemilik ternak untuk menjaga ternaknya masing-masing, mengingat hampir tiap hari terjadi kasus kehilangan ternak. “Dan kami tetap melaku¬kan kerjasama dengan pihak aparat keama-nan dan pihak-pihak terkait untuk bekerja¬sama. Walaupun tidak bisa secara langsung menghapus tidak kejahatan di Lambu, setidaknya dapat mengurangi angka keja¬hatan. Makanya, kami sudah meminta kepada aparat pemerintah di tingkat Rt agar mengaktifkan kembali ronda malam,” jelasnya. Terkait dengan tindakan anarkismi massa di kawasan Wisata Pantai Papa, Camat Lambu berharap kasus itu dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi yang lainnya. “Tentu saja saya ikut prihatin, dan saya berharap ini semua menjadi pelajaran bagi kita semua. Semestinya, warga tidak mengambil jalan pintas seperti itu, karena Negara kita ini adalah Negara Hukum,” imbuhnya sedih. (GA. 333*)
×
Berita Terbaru Update