Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
H. Ibrahim M.Saleh SH, merupakan salah satu Distributor Pupuk Kaltim Bersubsidi yang ada di Kabupaten Bima. Pria yang berdomisili di desa Rato Kecamatan Bolo, menyatakan komitmen dan dukungannya terhadap segala program pemerintah dibawah kepemimpinan Bupati Bima, Drs. H. Syafruddin HM. Nur, M. Pd, MM. “Salah satu yang dapat saya lakukan adalah memberikan pelayanan prima dan mendorong pendristribusian pupuk ke tangan para pengecer dengan cepat, sehingga kebutuhan akan pupuk bagi para petani cepat tersalurkan sesuai kebutuhan,” ungkap H. Ibrahim, kepada Garda Asakota, Sabtu (16/5).
Disamping itu, kata dia, harga pupuk yang selama ini bervariasi di lapangan (dimasing-masing pengecer red), juga akan disamakan harganya sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pihak pemeritah dengan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu 90 ribu per sak untuk jenis pupuk urea. Langkah ini diakuinya merupakan upaya pihaknya untuk menjawab tantangan akan kelangkaan pupuk selama ini. “Walau hal ini bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab kami selaku distributor, namun tidak salahnya kami ikut membantu para pengecer selaku mitra kerja yang ada di lokasi untuk melakukan pengontrolan sampai tingkat lapangan. Sehingga tidak ada lagi istilah adanya keterlambatan dan kelang kaan pupuk di tangan petani,” katanya.
Pola ini memang harus dilakukan pihaknya karena selama ini keluhan dan asumsi publik atas kelangkaan pupuk bermuara pada pihaknya selaku distributor.
“Padahal sebenarnya, itu sangat tidak benar, kami hanya selaku penyalur barang saja berdasarkan permintaan sesuai RDKK yang ada di masing-masing pengecer.
Sejumlah itulah barang/pupuk yang kita distribusikan kepada masing-masing wilayah pengecer. Disamping itu, upaya itu juga kita lakukan agar tidak ada lagi yang disalahkan atau dikambing hitamkan, baik dari pihak pemeritah maupun kita selaku distributor dan juga pihak mitra kami para pengecer di lapangan,” tuturnya.
Dikatakannya juga, untuk memenuhi akan kebutuhan pupuk para petani dirinya sudah menyiapkan tambahan kebutuhan pupuk tersebut melebihi stok tahun 2014 lalu.
Di tahun ini (2015 red) pihaknya sudah siapkan kebutuhan yang tidak sedikit, bahkan meningkat dari tahun sebelumnya yaitu, jenis pupuk Urea sebanyak 1.10.965.99 ton, NPK sebanyak, 2.601.60 ton,dan pupuk organik sebanyak 2.81.9 ton.
Sejumlah pupuk tersebut merupakan kebutuhan para petani yang ada di Sembilan (9) kecamatan yang tesebar di wilayah Kabupaten Bima, merupakan lokasi tetap pendistribusian pupuk pihaknya diantaranya Kecamatan Bolo, Soromandi, Donggo, Lambu, Monta,Parado dan Kecamatan Lambitu dengan beranggotakan 250 orang pengecer. “Untuk menampung sejumlah pupuk tersebut, kami sudah memiliki gudang penampung pupuk bersubsidi yang ada di wilayah Kota Bima dan Kabupaten,” terangnya. Pihaknya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat dan para pengecer untuk dapat membantu bersama-sama dalam menyukseskan segala program pemerintah, terutama dapat sama-sama menjalankan peningkatan pelayanan pupuk yang prima nantinya.
“Terutama bagi para pengecer agar dapat mengajukan sejumlah data RDKK sesuai dengan jumlah kebutuhan para petani yang ada dimasing-masig wilayah sehingga kebutuhan pupuk bagi para petani dapat dengan cepat terlayani dan terpenuhi,” ajak H. Ibrahim. (GA. Orisila*)
H. Ibrahim M.Saleh SH, merupakan salah satu Distributor Pupuk Kaltim Bersubsidi yang ada di Kabupaten Bima. Pria yang berdomisili di desa Rato Kecamatan Bolo, menyatakan komitmen dan dukungannya terhadap segala program pemerintah dibawah kepemimpinan Bupati Bima, Drs. H. Syafruddin HM. Nur, M. Pd, MM. “Salah satu yang dapat saya lakukan adalah memberikan pelayanan prima dan mendorong pendristribusian pupuk ke tangan para pengecer dengan cepat, sehingga kebutuhan akan pupuk bagi para petani cepat tersalurkan sesuai kebutuhan,” ungkap H. Ibrahim, kepada Garda Asakota, Sabtu (16/5).
Disamping itu, kata dia, harga pupuk yang selama ini bervariasi di lapangan (dimasing-masing pengecer red), juga akan disamakan harganya sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pihak pemeritah dengan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu 90 ribu per sak untuk jenis pupuk urea. Langkah ini diakuinya merupakan upaya pihaknya untuk menjawab tantangan akan kelangkaan pupuk selama ini. “Walau hal ini bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab kami selaku distributor, namun tidak salahnya kami ikut membantu para pengecer selaku mitra kerja yang ada di lokasi untuk melakukan pengontrolan sampai tingkat lapangan. Sehingga tidak ada lagi istilah adanya keterlambatan dan kelang kaan pupuk di tangan petani,” katanya.
Pola ini memang harus dilakukan pihaknya karena selama ini keluhan dan asumsi publik atas kelangkaan pupuk bermuara pada pihaknya selaku distributor.
“Padahal sebenarnya, itu sangat tidak benar, kami hanya selaku penyalur barang saja berdasarkan permintaan sesuai RDKK yang ada di masing-masing pengecer.
Sejumlah itulah barang/pupuk yang kita distribusikan kepada masing-masing wilayah pengecer. Disamping itu, upaya itu juga kita lakukan agar tidak ada lagi yang disalahkan atau dikambing hitamkan, baik dari pihak pemeritah maupun kita selaku distributor dan juga pihak mitra kami para pengecer di lapangan,” tuturnya.
Dikatakannya juga, untuk memenuhi akan kebutuhan pupuk para petani dirinya sudah menyiapkan tambahan kebutuhan pupuk tersebut melebihi stok tahun 2014 lalu.
Di tahun ini (2015 red) pihaknya sudah siapkan kebutuhan yang tidak sedikit, bahkan meningkat dari tahun sebelumnya yaitu, jenis pupuk Urea sebanyak 1.10.965.99 ton, NPK sebanyak, 2.601.60 ton,dan pupuk organik sebanyak 2.81.9 ton.
Sejumlah pupuk tersebut merupakan kebutuhan para petani yang ada di Sembilan (9) kecamatan yang tesebar di wilayah Kabupaten Bima, merupakan lokasi tetap pendistribusian pupuk pihaknya diantaranya Kecamatan Bolo, Soromandi, Donggo, Lambu, Monta,Parado dan Kecamatan Lambitu dengan beranggotakan 250 orang pengecer. “Untuk menampung sejumlah pupuk tersebut, kami sudah memiliki gudang penampung pupuk bersubsidi yang ada di wilayah Kota Bima dan Kabupaten,” terangnya. Pihaknya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat dan para pengecer untuk dapat membantu bersama-sama dalam menyukseskan segala program pemerintah, terutama dapat sama-sama menjalankan peningkatan pelayanan pupuk yang prima nantinya.
“Terutama bagi para pengecer agar dapat mengajukan sejumlah data RDKK sesuai dengan jumlah kebutuhan para petani yang ada dimasing-masig wilayah sehingga kebutuhan pupuk bagi para petani dapat dengan cepat terlayani dan terpenuhi,” ajak H. Ibrahim. (GA. Orisila*)
