Kota Bima, Garda Asakota.-
Kehadiran industri marmer di Kota Bima diakui oleh Walikota Bima, HM. Qurais H. Abidin, masih ada beberapa oknum yang menolaknya. Padahal ditegaskannya bahwa, industri marmer dalam produksinya tidak menggunakan bahan kimia seperti pertam¬bangan lainnya sehingga tidak berdampak pada kerusakan ekosistem.
Melalui Kabag Humaspro Pemkot Bima, Muhammad Hasyim, S. Sos, SH, Mec. Dev, Walikota berharap agar tidak terjadinya kesalahan persepsi tentang pertambangan marmer, masyarakat diminta menanyakan segala persoalan pada pemerintah atau ahlinya agar tidak muncul pikiran negative. “Silahkan bagi pihak-pihak yang belum jelas mendapatkan informasi tentang industri marmer, bisa menanyakan langsung kepada pemerintah atau ahlinya,” ujarnya kepada sejumlah wartawan, Rabu (21/12).
Walikota menegaskan komitmen pihak¬nya untuk terus berupaya memberikan yang terbaik kepada masyarakat seperti mengha¬dirkan industri marmer di Kota Bima. Selain akan menyediakan lapangan pekerjaan baru bagi warga masyarakat, kehadiran industri marmer juga diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.
“Tentu saja selain meningkatkan penda¬pa¬tan tambahan bagi masyarakat, juga akan meningkatkan pendapatan daerah,” tegas¬nya. Untuk itu, ungkap Hasyim, Wali¬kota mengingatkan agar peluang investasi ini dapat didukung sepenuhnya oleh warga masyarakat dan dimanfaatkan secara maksi¬mal dalam rangka membangun daerah. “Kehadiran industri marmer harus disambut positif oleh masyarakat, dan bercermin pada daerah lain yang sukses membangun daerahnya dengan industri serupa seperti di Tulung Agung Jawa Timur. (GA. 212*)
Kehadiran industri marmer di Kota Bima diakui oleh Walikota Bima, HM. Qurais H. Abidin, masih ada beberapa oknum yang menolaknya. Padahal ditegaskannya bahwa, industri marmer dalam produksinya tidak menggunakan bahan kimia seperti pertam¬bangan lainnya sehingga tidak berdampak pada kerusakan ekosistem.
Melalui Kabag Humaspro Pemkot Bima, Muhammad Hasyim, S. Sos, SH, Mec. Dev, Walikota berharap agar tidak terjadinya kesalahan persepsi tentang pertambangan marmer, masyarakat diminta menanyakan segala persoalan pada pemerintah atau ahlinya agar tidak muncul pikiran negative. “Silahkan bagi pihak-pihak yang belum jelas mendapatkan informasi tentang industri marmer, bisa menanyakan langsung kepada pemerintah atau ahlinya,” ujarnya kepada sejumlah wartawan, Rabu (21/12).
Walikota menegaskan komitmen pihak¬nya untuk terus berupaya memberikan yang terbaik kepada masyarakat seperti mengha¬dirkan industri marmer di Kota Bima. Selain akan menyediakan lapangan pekerjaan baru bagi warga masyarakat, kehadiran industri marmer juga diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.
“Tentu saja selain meningkatkan penda¬pa¬tan tambahan bagi masyarakat, juga akan meningkatkan pendapatan daerah,” tegas¬nya. Untuk itu, ungkap Hasyim, Wali¬kota mengingatkan agar peluang investasi ini dapat didukung sepenuhnya oleh warga masyarakat dan dimanfaatkan secara maksi¬mal dalam rangka membangun daerah. “Kehadiran industri marmer harus disambut positif oleh masyarakat, dan bercermin pada daerah lain yang sukses membangun daerahnya dengan industri serupa seperti di Tulung Agung Jawa Timur. (GA. 212*)