Kota Mataram, Garda Asakota.-
“Pendidikan terhadap generasi muda, merupakan amanah dan tanggung jawab kita bersama. Pemerintah mempunyai keterbatasan dan ini membutuhkan juga dukungan dan peran serta dari masyara¬kat,” demikian ungkap Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh, saat peletakkan batu pertama pembangunan asrama putri Pon¬dok Pesantren Tarbiyatul Qurro’ Kelurahan Selagalas, Rabu (16/1).
Sebagai wujud perhatiannya terhadap aspek pendidikan di Kota Mataram, Pemkot Mataram memberikan bantuan sebesar Rp200 juta kepada Ponpes Tarbiyatul Qurro’. Dengan jumlah santri yang mencapai 125 orang, ruangan yang tersedia di Ponpes Tarbiyatul Qurro’ dirasa sudah tidak memadai lagi, apalagi semua santri bertempat tinggal di ponpes yang menempati lahan sekitar 15 are ini. Untuk itu, bantuan dana dari Pemerintah Kota Mataram senilai Rp200 juta rupiah ini menurut Ir. H. Sukismoyo selaku Ketua Yayasan Ponpes Tarbiyatul Qurro’, akan di¬manfaatkan sebaik-baiknya untuk mem¬bangun asrama yang akan diperuntukkan untuk santri putri. “Untuk yang putra sementara tetap akan menggunakan dua (2) ruang kelas yang ada sebagai tempat pemondokkan,” kata Sukismoyo. Bahkan Sukismoyo masih membuka tangan bagi para dermawan yang bersedia memberikan bantuan dalam bentuk apapun. “Karena ponpes ini lebih ditujukan kepada santri yang tidak mampu. Para santri tidak dikenakan kewajiban membayar apapun, termasuk biaya pemondokkan. Un¬tuk itu kami masih mengharapkan sum¬bangan dari para dermawan, demi peningka¬tan kualitas pendidikan di Pondok Pesantren Tarbiyatul Qurro’ ini,” tandasnya. (GA. Arief*).
“Pendidikan terhadap generasi muda, merupakan amanah dan tanggung jawab kita bersama. Pemerintah mempunyai keterbatasan dan ini membutuhkan juga dukungan dan peran serta dari masyara¬kat,” demikian ungkap Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh, saat peletakkan batu pertama pembangunan asrama putri Pon¬dok Pesantren Tarbiyatul Qurro’ Kelurahan Selagalas, Rabu (16/1).
Sebagai wujud perhatiannya terhadap aspek pendidikan di Kota Mataram, Pemkot Mataram memberikan bantuan sebesar Rp200 juta kepada Ponpes Tarbiyatul Qurro’. Dengan jumlah santri yang mencapai 125 orang, ruangan yang tersedia di Ponpes Tarbiyatul Qurro’ dirasa sudah tidak memadai lagi, apalagi semua santri bertempat tinggal di ponpes yang menempati lahan sekitar 15 are ini. Untuk itu, bantuan dana dari Pemerintah Kota Mataram senilai Rp200 juta rupiah ini menurut Ir. H. Sukismoyo selaku Ketua Yayasan Ponpes Tarbiyatul Qurro’, akan di¬manfaatkan sebaik-baiknya untuk mem¬bangun asrama yang akan diperuntukkan untuk santri putri. “Untuk yang putra sementara tetap akan menggunakan dua (2) ruang kelas yang ada sebagai tempat pemondokkan,” kata Sukismoyo. Bahkan Sukismoyo masih membuka tangan bagi para dermawan yang bersedia memberikan bantuan dalam bentuk apapun. “Karena ponpes ini lebih ditujukan kepada santri yang tidak mampu. Para santri tidak dikenakan kewajiban membayar apapun, termasuk biaya pemondokkan. Un¬tuk itu kami masih mengharapkan sum¬bangan dari para dermawan, demi peningka¬tan kualitas pendidikan di Pondok Pesantren Tarbiyatul Qurro’ ini,” tandasnya. (GA. Arief*).