Kota Mataram, Garda Asakota.-
Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram kian menunjukkan keseriusannya terhadap pembangunan ekonomi kerakyatan. Salah satu bentuk keseriusan Pemkot Mataram tersebut adalah dengan membangun lapak baru bagi Pedagang Kaki Lima (PKL). Beberapa Lapak Baru telah diresmikan Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh, termasuk juga 23 unit lapak baru PKL yang berada di Jalan Tambora.
Selain itu, Walikota juga mencanangkan relokasi lapak lama PKL yang berada di sekitar kampus lama Universitas Mataram (Unram) di Jalan Pemuda Mataram. Terang saja langkah Walikota Mataram yang memberikan prioritas terhadap pembangu¬nan ekonomi kerakyatan ini mendapat apresiasi yang luar biasa dari para PKL di Kota Mataram. Terhadap keberadaan PKL, dikatakan Walikota, pihaknya tidak asal mengusur sembarangan. Melainkan dilakukan relokasi ke lokasi lain yang juga telah disiapkan. Berkat upaya itu, Walikota Mataram masuk dalam daftar 15 Walikota se-Indonesia yang memiliki kebijakan dalam penataan PKL tanpa memunculkan gejolak dimasyarakat. “Dalam penataan PKL dan merelokasinya tidak terjadi gejolak karena PKL yang ada tidak digusur sembarangan melainkan di relokasi ke lokasi yang sudah disiapkan,’’ kata Walikota. Untuk penataan dan relokasi PKL, Pemkot Mataram selalu berkoordinasi dengan Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) Kota Mataram. Selain itu juga, Pemkot Mataram menjalin kerjasama dengan Universitas terbesar di NTB Unram selain terkait dengan PKL juga kegiatan restorasi sungai dan pengembangan ekono¬mi kerakyatan di Kota Mataram. Walikota berharap, dengan penataan ini maka PKL yang ada bisa tertata lebih bersih dan rapi. Sebab, infrastruktur yang telah dibangun Pemkot Mataram menjadi tidak ada artinya tanpa didukung investasi non material berupa kebersihan dan keamanan. “PKL tidak dilarang berjualan asalkan harus bersih dan tertata apik,’’ pesan Wali¬kota. Untuk tahun 2013 saja, sebagaimana dikatakan Ahyar, direncanakan sebanyak 50 lapak akan kembali dibangun. Ia menginginkan, lokasi PKL yang berada di depan makam Loang Baloq akan bisa ditata dengan baik. ’’Semoga lapak yang baru ini bisa bermanfaat bagi masya¬rakat di Kota Mataram dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat,” harapnya. (GA. Arief*).
Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram kian menunjukkan keseriusannya terhadap pembangunan ekonomi kerakyatan. Salah satu bentuk keseriusan Pemkot Mataram tersebut adalah dengan membangun lapak baru bagi Pedagang Kaki Lima (PKL). Beberapa Lapak Baru telah diresmikan Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh, termasuk juga 23 unit lapak baru PKL yang berada di Jalan Tambora.
Selain itu, Walikota juga mencanangkan relokasi lapak lama PKL yang berada di sekitar kampus lama Universitas Mataram (Unram) di Jalan Pemuda Mataram. Terang saja langkah Walikota Mataram yang memberikan prioritas terhadap pembangu¬nan ekonomi kerakyatan ini mendapat apresiasi yang luar biasa dari para PKL di Kota Mataram. Terhadap keberadaan PKL, dikatakan Walikota, pihaknya tidak asal mengusur sembarangan. Melainkan dilakukan relokasi ke lokasi lain yang juga telah disiapkan. Berkat upaya itu, Walikota Mataram masuk dalam daftar 15 Walikota se-Indonesia yang memiliki kebijakan dalam penataan PKL tanpa memunculkan gejolak dimasyarakat. “Dalam penataan PKL dan merelokasinya tidak terjadi gejolak karena PKL yang ada tidak digusur sembarangan melainkan di relokasi ke lokasi yang sudah disiapkan,’’ kata Walikota. Untuk penataan dan relokasi PKL, Pemkot Mataram selalu berkoordinasi dengan Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) Kota Mataram. Selain itu juga, Pemkot Mataram menjalin kerjasama dengan Universitas terbesar di NTB Unram selain terkait dengan PKL juga kegiatan restorasi sungai dan pengembangan ekono¬mi kerakyatan di Kota Mataram. Walikota berharap, dengan penataan ini maka PKL yang ada bisa tertata lebih bersih dan rapi. Sebab, infrastruktur yang telah dibangun Pemkot Mataram menjadi tidak ada artinya tanpa didukung investasi non material berupa kebersihan dan keamanan. “PKL tidak dilarang berjualan asalkan harus bersih dan tertata apik,’’ pesan Wali¬kota. Untuk tahun 2013 saja, sebagaimana dikatakan Ahyar, direncanakan sebanyak 50 lapak akan kembali dibangun. Ia menginginkan, lokasi PKL yang berada di depan makam Loang Baloq akan bisa ditata dengan baik. ’’Semoga lapak yang baru ini bisa bermanfaat bagi masya¬rakat di Kota Mataram dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat,” harapnya. (GA. Arief*).