Sape, Garda Asakota.-
Dua hari terakhir, jajaran SMAN 1 dan SMAN 2 Kecamatan Wawo sibuk menyiapkan Ujian Akhir Sekolah (UAS). Apalagi, ujian itu menggunakan lembaran jawaban komputer (LJK) seperti Ujian Nasional (UN), hanya saja perbedaannya seluruh mata pelajaran akan diujikan.
Kepala SMAN 1 Wawo, Muhtar Abidin, SPd, mengatakan,
ujian itu berlangsung 18-21 Maret dengan mata pelajaran agama, matematika, PKN, fisika, geografi, bahasa Indonesia, kimia, ekonomi, biologi, sejarah, bahasa Inggris, sosiologi, TIK, bahasa Arab, dan Penjaskes. “Dua hari terakhir kita sibuk mengatur soal sekaligus penyepakan soal. Semua soal ujian dilimpahkan kepada sekolah untuk membuatnya,” ujarnya usai menerima SK pengang¬katan kepala sekolah di Paruga Nae Sape, Kamis (17/3).
Ujian itu, katanya, menggunakan sistem silang guru dan setiap ruangan diawasi oleh dua pengawas. Untuk siswa SMAN 1 sebanyak 224 siswa sedangkan SMAN 2 Wawo sebanyak 92 siswa. Dia berharap seluruh peserta ujian tak ada yang absen. Apalagi, UAS itu sangat menentukan hasil kelulusan siswa nanti. Tahun ini tak ada lagi ujian ulang, sehingga nilai ujian ini harus ada dan bernilai lulus.
Hal senada dikemukakan Sekretaris panitia ujian, Abdul Munir, SPd. Seluruh persiapan ujian telah dilakukan dan terakhir telah mengatur tata letak kursi dan meja bagi peserta ujian. Pelaksa¬naan juga hampir mirip dengan ujian nasional, termasuk menggunakan LJK nasional. Untuk persiapan UN nanti, katanya, siswa terus dipacu untuk mengikuti les dan uji coba (try out). Mereka juga telah dibagi dalam bebe¬rapa kelompok belajar untuk memudah¬kan pengawasan oleh guru dan orang tua siswa. “Kita sudah sosialisa¬sikan lebih awal mengenai tidak ada ujian ulangan nanti,” katanya. (GA. 333*)
Dua hari terakhir, jajaran SMAN 1 dan SMAN 2 Kecamatan Wawo sibuk menyiapkan Ujian Akhir Sekolah (UAS). Apalagi, ujian itu menggunakan lembaran jawaban komputer (LJK) seperti Ujian Nasional (UN), hanya saja perbedaannya seluruh mata pelajaran akan diujikan.
Kepala SMAN 1 Wawo, Muhtar Abidin, SPd, mengatakan,
ujian itu berlangsung 18-21 Maret dengan mata pelajaran agama, matematika, PKN, fisika, geografi, bahasa Indonesia, kimia, ekonomi, biologi, sejarah, bahasa Inggris, sosiologi, TIK, bahasa Arab, dan Penjaskes. “Dua hari terakhir kita sibuk mengatur soal sekaligus penyepakan soal. Semua soal ujian dilimpahkan kepada sekolah untuk membuatnya,” ujarnya usai menerima SK pengang¬katan kepala sekolah di Paruga Nae Sape, Kamis (17/3).
Ujian itu, katanya, menggunakan sistem silang guru dan setiap ruangan diawasi oleh dua pengawas. Untuk siswa SMAN 1 sebanyak 224 siswa sedangkan SMAN 2 Wawo sebanyak 92 siswa. Dia berharap seluruh peserta ujian tak ada yang absen. Apalagi, UAS itu sangat menentukan hasil kelulusan siswa nanti. Tahun ini tak ada lagi ujian ulang, sehingga nilai ujian ini harus ada dan bernilai lulus.
Hal senada dikemukakan Sekretaris panitia ujian, Abdul Munir, SPd. Seluruh persiapan ujian telah dilakukan dan terakhir telah mengatur tata letak kursi dan meja bagi peserta ujian. Pelaksa¬naan juga hampir mirip dengan ujian nasional, termasuk menggunakan LJK nasional. Untuk persiapan UN nanti, katanya, siswa terus dipacu untuk mengikuti les dan uji coba (try out). Mereka juga telah dibagi dalam bebe¬rapa kelompok belajar untuk memudah¬kan pengawasan oleh guru dan orang tua siswa. “Kita sudah sosialisa¬sikan lebih awal mengenai tidak ada ujian ulangan nanti,” katanya. (GA. 333*)