15 Wisudawan Raih Predikat Pujian
Kota Bima, Garda Asakota.-Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Taman Siswa Bima menggelar wisuda bagi 458 lulusan dari lima program studi S-1, yakni program pendi¬dikan Sejarah sebanyak 212 orang, prodi pendidikan Matematika (50) orang, prodi Fisika (24) orang, prodi bahasa Inggris (14), dan prodi Jasmani dan Kesehatan (Penjakes) sebanyak 167 orang wisudawan. Kegiatan yang dipusatkan di Auditorium Sudirman STKIP Taman Siswa, Rabu (27/7), diawali dengan pembukaan Rapat Senat Terbuka Wisuda Sarjana II Tahun 2011 yang dibuka secara langsung oleh Ketua STKIP Taman Siswa, Drs. H. Sudirman Ismail, M. Si.
Pantauan langsung Garda Asakota,
prosesi acara wisuda yang menghadirkan orator ilmiah, Professor Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri (UN) Surabaya, Prof. Drs. Toho Cholik Mutohir, MA, Ph.D, ini berlangsung meriah. Pasal¬nya, selain dihadiri keluarga para wisudawan, juga unsur pejabat Pemerintah Kabupaten dan Kota Bima ikut hadir. Adapun wisudawan yang berpredikat pujian untuk tahun ini sebanyak 15 orang dengan indeks prestasi (IP) di atas 3,00. Mereka itu adalah Nurnaningsih, S. Pd (Prodi Bahasa Inggris) IP 3,80 dengan predikat pujian, Nurnaningsih, S. Pd (Prodi Sejarah) IP 3,78, Khairudin, S. Pd (Prodi Matematika) IP 3,75, Syafrudin, S. Pd (Prodi Penjakes) IP 3,73, Reny Anggraini, S.Pd (Prodi Fisika) IP 3,68, Reny Kusmiati, S.Pd (Prodi Fisika) IP 3,63, Dedy Wahyudin, S.Pd (Prodi Sejarah) IP 3,52, Widiyati, S. Pd, (Prodi Bahasa Inggris) IP 3,50, Najmah, Spd (Prodi Penjakes) IP 3,49, dan Aswad, S.Pd (Prodi Penjekes) IP 3,47. Kemudian disusul, Eni Yustiana, S.Pd (Prodi Matematika) IP 3,45, Rosdiana, S.Pd (Prodi Sejatah) IP 3,40, Sukirman, S.Pd (Prodi Fisika) IP 3,34, dan Muhammad Andriawan, S.Pd (Prodi Bahasa Inggris) dengan IP 3,30.
Prof. Toho Cholik Mutohir, yang menyam¬paikan orasi ilmiah berjudul “Menjadi Guru Berkarakter”, mengungkap kondisi carut marut yang kurang mengun¬tung¬kan bagi pembangunan di bidang pendidikan. Kondisi ini, kata dia, mengaki¬batkan pelajar dan mahasiswa mengalami dekadensi moral, tindakan kekerasan, tawuran dan hubungan seks bebas yang mencoreng citra pendidikan.
Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan di Universitas Negeri Surabaya ini secara tegas mengingatkan bahwa, agar pendidikan karakter bangsa ini berhasil, maka diperlu¬kan guru yang berkarakter, sebab guru merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan proses pendidikan. Guru berkarakter memiliki seperangkat kompetensi yang komprehensif yang mampu merubah dan menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan proses belajar mengajar terjadi secara efektif.
Menutup orasi ilmiahnya Prof. Toho Cholik Mutohir menyerukan para wisuda¬wan STKIP Taman Siswa, agar dapat menjadi guru yang esensinya menjadikan diri sebagai sosok yang digugu dan ditiru yang siap untuk melayani, membelajarkan, dan mendidik masyarakat agar menjadi masyarakat yang terpelajar, terdidik, berbu¬daya dan berkarakter seperti yang dicitakan. “Suatu masyarakat yang tertib, tentram, sejahtera, damai, dan penuh dinamika yang harmoni dalam kemajemukan,” pesannya. (GA. 212/321/advetorial*)