Kota Bima, Garda Asakota.-
Walikota Bima, HM Qurais H. Abidin, menghadiri acara wisuda santri hafidz dan hafidzah di MtsN-1 Kota Bima. Disampaikannya bahwa para hafidz dan hafidzah ibarat mahluk langka dan manusia pilihan.
“Sungguh mereka adalah wakil Tuhan untuk mengawal bacaan
Al-Quran di muka bumi ini. Hari ini anak-anak kita telah mampu menghafal juz 29 dan 30. Ini adalah prestasi yang sangat membanggakan bagi kita semua,” ujar Walikota, Rabu (3/4).
Diharapkannya para santri juga tidak hanya mampu menghafal namun juga mampu memahami arti surat-surat Al-Quran yang dihafalkan. “Juz 29 terdiri dari 11 surat yang mengandung arti yang berbeda-beda. Namun secara umum adalah kisah tentang para Nabi. Yaitu Nabi Musa, Nuh, dan Muhammad SAW, janji kepada orang-orang mukmin dan azab kepada orang-orang kafir, cerita tentang jin dan hari kiamat,” terangnya.
Dijelaskannya, juz 30 terdiri dari 37 surat dan termasuk juz yang paling banyak suratnya dalam Al-Quran. Isi pokok dari juz 30 adalah peristiwa hari kebangkitan, dalil keesaan, perintah berdakwah, perintah membaca, catatan amal manusia, dan kisah bangsa zaman dahulu.
Dijelaskannya, berbagai kisah teladan Al-Quran semoga dapat menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Banyak juga terjadi para penghafal yang hilang hafalannya. Rasa malas dan kurangnya semangat menghafal seringkali timbul, bahkan terkadang menyerang hebat. “Semoga hal ini tidak terjadi pada anak-anak kita ini,” harapnya. Qurais juga mengapresiasi para guru MTsN 1 Kota Bima yang telah berhasil membina para santri. Para santri ini akan menentukan masa depan umat, sehingga bekal pengetahuan agama dan umum menjadi keharusan bagi mereka. “Saya berharap kegiatan pembinaan ini dapat berkelanjutan dan ada monitoring (pemantuan, Red) kepada mereka agar hafalannya tidak hilang,” imbuhnya. (GA. 212*)
Walikota Bima, HM Qurais H. Abidin, menghadiri acara wisuda santri hafidz dan hafidzah di MtsN-1 Kota Bima. Disampaikannya bahwa para hafidz dan hafidzah ibarat mahluk langka dan manusia pilihan.
“Sungguh mereka adalah wakil Tuhan untuk mengawal bacaan
Al-Quran di muka bumi ini. Hari ini anak-anak kita telah mampu menghafal juz 29 dan 30. Ini adalah prestasi yang sangat membanggakan bagi kita semua,” ujar Walikota, Rabu (3/4).
Diharapkannya para santri juga tidak hanya mampu menghafal namun juga mampu memahami arti surat-surat Al-Quran yang dihafalkan. “Juz 29 terdiri dari 11 surat yang mengandung arti yang berbeda-beda. Namun secara umum adalah kisah tentang para Nabi. Yaitu Nabi Musa, Nuh, dan Muhammad SAW, janji kepada orang-orang mukmin dan azab kepada orang-orang kafir, cerita tentang jin dan hari kiamat,” terangnya.
Dijelaskannya, juz 30 terdiri dari 37 surat dan termasuk juz yang paling banyak suratnya dalam Al-Quran. Isi pokok dari juz 30 adalah peristiwa hari kebangkitan, dalil keesaan, perintah berdakwah, perintah membaca, catatan amal manusia, dan kisah bangsa zaman dahulu.
Dijelaskannya, berbagai kisah teladan Al-Quran semoga dapat menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Banyak juga terjadi para penghafal yang hilang hafalannya. Rasa malas dan kurangnya semangat menghafal seringkali timbul, bahkan terkadang menyerang hebat. “Semoga hal ini tidak terjadi pada anak-anak kita ini,” harapnya. Qurais juga mengapresiasi para guru MTsN 1 Kota Bima yang telah berhasil membina para santri. Para santri ini akan menentukan masa depan umat, sehingga bekal pengetahuan agama dan umum menjadi keharusan bagi mereka. “Saya berharap kegiatan pembinaan ini dapat berkelanjutan dan ada monitoring (pemantuan, Red) kepada mereka agar hafalannya tidak hilang,” imbuhnya. (GA. 212*)