Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima Jumat (28/4) mengadakan kegiatan Isra Mi’raj tahun 1438 H yang dirangkaikan dengan kegiatan ImtaQ Gabungan. Kegiatan tersebut, Kabag Humas dan Protokol Setda, Armin Farid, S.Sos, turut dihadiri oleh Wakil Bupati Bima, Kapolres Kota Bima, Sekda, Asisten, Kabag lingkup Pemkab Bima, para kepala SKPD serta seluruh staf lingkup pemerintah Kabupaten Bima. Hadir sebagai penceramah, Dr. Adam M. Saleh, M.Pd. M.Si, Dosen IAIN Palu Sulawesi Tengah.
Pada kesempatan itu, Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri (IDP) menyampaikan bahwa hikmah peringatan Isra Mi'raj, disamping memperteguh keimanan dan ketakwaan umat Islam, juga membangkitkan semangat keilmuan dan pengetahuan umat dalam menguak misteri dan potensi alam semesta, ciptaan Allah SWT. Dalam kaitan itulah, kata dia, peringatan Isra Mi'raj yang diselenggarakan ini, selain untuk menyemarakkan syi'ar Islam, juga untuk memperkokoh keyakinan iman kepada Allah SWT. "Setiap peringatan Isra Mi’raj, kita mengenang kembali perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di kota Mekkah ke Masjidil Aqso di Palestina, lalu naik ke derajat yang paling tinggi di Sidratul Muntaha," ungkapnya.
Perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW harus diyakini dengan keyakinan iman serta didekati dengan pendekatan illahiah dan ilmiah. Isra Mi'raj memberi pelajaran yang mendalam, bahwa Allah SWT akan senantiasa hadir menyemangati siapapun yang sungguh-sungguh berjuang di jalan-Nya, dengan ketulusan dan kesabaran. "Allah SWT meng-Isra-Mi'raj-kan Nabi Muhammad SAW disaat beliau dalam kegundahan karena mengalami ujian berat," katanya. Dengan demikian Isra Mi'raj memberi pelajaran penting bahwa Allah SWT akan senantiasa hadir memperteguh keyakinan dan semangat juang bagi siapapun yang bekerja keras dan berjuang di jalan Allah SWT.
Menurutnya, sesuai tema Isra Mi'raj tahun ini yaitu “Melalui Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad, SAW 1438 H/2017 M tingkat Kabupaten Bima Kita Bina Generasi Cerdas, Berilmu, Teguh Beriman, Terampil dan Berakhlak Mulia Menuju Bima Ramah. "Tema ini memberikan pesan dan semangat kepada kita semua agar terus berikhtiar melakukan pembinaan, penddikan dan pengawasan terhadap generasi harapan bangsa untuk menjadi generasi yang cerdas, berlimu, teguh dalam keimanan, terampil dan berakhlak mulia dalam menyongsong hari depan yang semakin dinamis dan membutuhkan penanganan yang serius," terang Bupati.
Pembinaan dan pendidikan terhadap generasi muda harapan daerah, Bangsa dan Negara adalah tugas berat yang dihadapi saat ini di tengah pengaruh global yang terus menggeliat tanpa batas. Generasi sedang dihadapkan pada satu tantangan dan cobaan melalui maraknya penggunaan narkoba, konsumsi tramadol, pergaulan bebas dan berbagai tindakan destruktif lainnya. Semua itu membutuhkan penanganan serius dan program terobosan dari jajaran Pemerintah Daerah dalam rangka menyelamatkan generasi dari keterpurukan.
Untuk itulah, Pemerintah Kabupaten Bima terus berupaya menggalang kebersamaan dengan para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dalam mengantisipasi akses negative perkembangan era globalisasi saat ini. Pemerintah Kabupaten Bima menggulirkan program-program di bidang keagamaan dan memberikan akses seluas-luasnya dalam rangka peningkatan nilai-nilai spiritual di tengah masyarakat. "Beberapa program yang telah digulirkan di bidang keagamaan tentunya perlu terus kita pertajam dan kita tingkatkan seperti seruan magrib mengaji, memakmurkan masjid, mengisi kegiatan-kegiatan TPQ, pengajian-pengajian dan rencana penerapan kegiatan sehari santri dengan berbagai kegiatan keagamaan dalam rangka pembinaan dan peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT," urainya.
Umi Dinda, sapaan akrab Bupati Bima berharap dengan melaksanakan kegiatan Isra Mi'raj ini, kita dapat meneladani rasulullah, SAW dalam menjalankan syiar Islam sekaligus dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam melayani kebutuhan masyarakat.
Sementara itu,'penceramah, Dr. Adam M.Saleh, M.Pd. M.Si, yang berasal dari Dosen IAIN Palu Sulawesi Tengah mengulas bahwa hikmah peringatan Isra Mi'raj yang dilaksanakan ini dalam rangka mengenang perjalanan Nabi Besar Muhammad SAW mendapat perintah melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari semalam harus dimaknai sebagai bentuk mengintropeksi diri, apakah etika shalat dicontohkan Nabi sudah sesuai yang dilaksanakan. "Maka dari itu, peringatan Isra Mi'raj hakikatnya adalah untuk lebih mempertajam kecintaan kita untuk tidak meninggalkan shalat lima waktu maupun shalat wajib dan sunah lainnya," imbuhnya.
Menurut dia, walaupun dalam keseharian umat Islam dalam melaksanakan shalat telah memiliki berbagai cara dan etika yang kadang berbeda satu dengan lain, hal itu tidak perlu dipermasalahkan sepanjang kita mengakui bahwa Allah SWT itu Esa dan Muhammad SAW sebagai Nabi yang terakhir diutus Allah yang membawa ajaran yang benar. Oleh karena itu dengan peringatakan Isra Mi'raj tahun ini hendaknya tidak dimaknai sebagai hal berlebihan, tetapi Islam dan iman yang kita percayai itu bahwa Muhammad adalah rasul yang memang menjadi panutan bagi keselamatan manusia baik dunia maupun di akhirat nanti.
Pantauan langsung wartawan, momentum ini ditandai dengan penyerahan bantuan dana hibah untuk 43 TPQ TPQ se-Kabupaten Bima sebesar Rp100 juta. Dimana masing-masing TPQ mendapatkan Rp2.250.000,- dan bagi TPQ yang berasal dari kecamatan yang jauh seperti TPQ yang berada di kecamatan Tambora, kecamatan Wera, kecamatan Sanggar dan kecamatan Lambu masing-masing mendapatkan dana bantuan Rp2.500.000,- Sementara itu untuk bantuan bagi Pondok Pesantren pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp100 juta, yang mana bantuan tersebut diperuntukan bagi 10 Pondok Pesantren dengan alokasi masing-masing Rp10 juta. Bantuan tersebut langsung diserahkan oleh Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri (IDP) didampingi oleh Wakil Bupati Bima dan Kapolres Bima kepada masing-masing pengurus TPQ dan Pondok Pesantren. (GA. 212*)
Jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima Jumat (28/4) mengadakan kegiatan Isra Mi’raj tahun 1438 H yang dirangkaikan dengan kegiatan ImtaQ Gabungan. Kegiatan tersebut, Kabag Humas dan Protokol Setda, Armin Farid, S.Sos, turut dihadiri oleh Wakil Bupati Bima, Kapolres Kota Bima, Sekda, Asisten, Kabag lingkup Pemkab Bima, para kepala SKPD serta seluruh staf lingkup pemerintah Kabupaten Bima. Hadir sebagai penceramah, Dr. Adam M. Saleh, M.Pd. M.Si, Dosen IAIN Palu Sulawesi Tengah.
Pada kesempatan itu, Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri (IDP) menyampaikan bahwa hikmah peringatan Isra Mi'raj, disamping memperteguh keimanan dan ketakwaan umat Islam, juga membangkitkan semangat keilmuan dan pengetahuan umat dalam menguak misteri dan potensi alam semesta, ciptaan Allah SWT. Dalam kaitan itulah, kata dia, peringatan Isra Mi'raj yang diselenggarakan ini, selain untuk menyemarakkan syi'ar Islam, juga untuk memperkokoh keyakinan iman kepada Allah SWT. "Setiap peringatan Isra Mi’raj, kita mengenang kembali perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di kota Mekkah ke Masjidil Aqso di Palestina, lalu naik ke derajat yang paling tinggi di Sidratul Muntaha," ungkapnya.
Perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW harus diyakini dengan keyakinan iman serta didekati dengan pendekatan illahiah dan ilmiah. Isra Mi'raj memberi pelajaran yang mendalam, bahwa Allah SWT akan senantiasa hadir menyemangati siapapun yang sungguh-sungguh berjuang di jalan-Nya, dengan ketulusan dan kesabaran. "Allah SWT meng-Isra-Mi'raj-kan Nabi Muhammad SAW disaat beliau dalam kegundahan karena mengalami ujian berat," katanya. Dengan demikian Isra Mi'raj memberi pelajaran penting bahwa Allah SWT akan senantiasa hadir memperteguh keyakinan dan semangat juang bagi siapapun yang bekerja keras dan berjuang di jalan Allah SWT.
Menurutnya, sesuai tema Isra Mi'raj tahun ini yaitu “Melalui Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad, SAW 1438 H/2017 M tingkat Kabupaten Bima Kita Bina Generasi Cerdas, Berilmu, Teguh Beriman, Terampil dan Berakhlak Mulia Menuju Bima Ramah. "Tema ini memberikan pesan dan semangat kepada kita semua agar terus berikhtiar melakukan pembinaan, penddikan dan pengawasan terhadap generasi harapan bangsa untuk menjadi generasi yang cerdas, berlimu, teguh dalam keimanan, terampil dan berakhlak mulia dalam menyongsong hari depan yang semakin dinamis dan membutuhkan penanganan yang serius," terang Bupati.
Pembinaan dan pendidikan terhadap generasi muda harapan daerah, Bangsa dan Negara adalah tugas berat yang dihadapi saat ini di tengah pengaruh global yang terus menggeliat tanpa batas. Generasi sedang dihadapkan pada satu tantangan dan cobaan melalui maraknya penggunaan narkoba, konsumsi tramadol, pergaulan bebas dan berbagai tindakan destruktif lainnya. Semua itu membutuhkan penanganan serius dan program terobosan dari jajaran Pemerintah Daerah dalam rangka menyelamatkan generasi dari keterpurukan.
Untuk itulah, Pemerintah Kabupaten Bima terus berupaya menggalang kebersamaan dengan para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dalam mengantisipasi akses negative perkembangan era globalisasi saat ini. Pemerintah Kabupaten Bima menggulirkan program-program di bidang keagamaan dan memberikan akses seluas-luasnya dalam rangka peningkatan nilai-nilai spiritual di tengah masyarakat. "Beberapa program yang telah digulirkan di bidang keagamaan tentunya perlu terus kita pertajam dan kita tingkatkan seperti seruan magrib mengaji, memakmurkan masjid, mengisi kegiatan-kegiatan TPQ, pengajian-pengajian dan rencana penerapan kegiatan sehari santri dengan berbagai kegiatan keagamaan dalam rangka pembinaan dan peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT," urainya.
Umi Dinda, sapaan akrab Bupati Bima berharap dengan melaksanakan kegiatan Isra Mi'raj ini, kita dapat meneladani rasulullah, SAW dalam menjalankan syiar Islam sekaligus dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam melayani kebutuhan masyarakat.
Sementara itu,'penceramah, Dr. Adam M.Saleh, M.Pd. M.Si, yang berasal dari Dosen IAIN Palu Sulawesi Tengah mengulas bahwa hikmah peringatan Isra Mi'raj yang dilaksanakan ini dalam rangka mengenang perjalanan Nabi Besar Muhammad SAW mendapat perintah melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari semalam harus dimaknai sebagai bentuk mengintropeksi diri, apakah etika shalat dicontohkan Nabi sudah sesuai yang dilaksanakan. "Maka dari itu, peringatan Isra Mi'raj hakikatnya adalah untuk lebih mempertajam kecintaan kita untuk tidak meninggalkan shalat lima waktu maupun shalat wajib dan sunah lainnya," imbuhnya.
Menurut dia, walaupun dalam keseharian umat Islam dalam melaksanakan shalat telah memiliki berbagai cara dan etika yang kadang berbeda satu dengan lain, hal itu tidak perlu dipermasalahkan sepanjang kita mengakui bahwa Allah SWT itu Esa dan Muhammad SAW sebagai Nabi yang terakhir diutus Allah yang membawa ajaran yang benar. Oleh karena itu dengan peringatakan Isra Mi'raj tahun ini hendaknya tidak dimaknai sebagai hal berlebihan, tetapi Islam dan iman yang kita percayai itu bahwa Muhammad adalah rasul yang memang menjadi panutan bagi keselamatan manusia baik dunia maupun di akhirat nanti.
Pantauan langsung wartawan, momentum ini ditandai dengan penyerahan bantuan dana hibah untuk 43 TPQ TPQ se-Kabupaten Bima sebesar Rp100 juta. Dimana masing-masing TPQ mendapatkan Rp2.250.000,- dan bagi TPQ yang berasal dari kecamatan yang jauh seperti TPQ yang berada di kecamatan Tambora, kecamatan Wera, kecamatan Sanggar dan kecamatan Lambu masing-masing mendapatkan dana bantuan Rp2.500.000,- Sementara itu untuk bantuan bagi Pondok Pesantren pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp100 juta, yang mana bantuan tersebut diperuntukan bagi 10 Pondok Pesantren dengan alokasi masing-masing Rp10 juta. Bantuan tersebut langsung diserahkan oleh Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri (IDP) didampingi oleh Wakil Bupati Bima dan Kapolres Bima kepada masing-masing pengurus TPQ dan Pondok Pesantren. (GA. 212*)