Wagub NTB, HM. Amin, SH. |
Mataram,
Garda Asakota.-
Provinsi
NTB memiliki potensi kekayaan alam yang cukup besar. Hamparan pasir putih dengan lautnya yang
eksotik menarik minat investasi asing untuk menanamkan modalnya membangun
sarana dan prasarana yang dibutuhkan guna menarik minat pengunjung local maupun
mancanegara.
Selain
kawasan Pantai Senggigi yang berada di Kabupaten Lombok Barat dan Beberapa Gili
di Kabupaten Lombok Utara. Saat sekarang ini, Investasi trilyunan sedang
diarahkan untuk membangun kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika yang berada di
Lombok Tengah.
Saat
penyampaian jawaban atas penyampaian Fraksi-fraksi DPRD NTB atas Nota Keuangan
dan Raperda tentang Perubahan APBD TA. 2017 pada Rabu 02 Agustus 2017, di Ruang
Rapat Utama DPRD NTB, Pemprov NTB melalui Wakil Gubernur, H. Muhammad Amin,
SH., mengemukakan terkait dengan progress pembangunan KEK Mandalika saat
sekarang ini tengah dilakukan intensifikasi pembangunan Masjid Nurul Bilal
dengan nilai investasi sekitar Rp35 Milyar dan rencananya akan selesai dibangun
ITDC sekaligus akan diresmikan oleh Menteri BUMN pada akhir Agustus 2017.
Untuk
penataan Pantai Kuta menjadi area public bertaraf internasional dengan nilai
investasi sekitar Rp32 M akan selesai dibangun oleh ITDC dan diresmikan juga
oleh Menteri BUMN pada akhir Agustus 2017.
“Pembangunan
infrastruktur kawasan secara umum terbagi menjadi dua ruas sisi yakni sisi
timur dan sisi barat. Pembangunan pada sisi timur luasnya kurang lebih 487.55
Ha dan sisi barat kawasan seluas kurang lebih 767,85 Ha. Saat ini ITDC sudah
menjalin kerjasama pembangunan infrastruktur dengan PT Wijaya Karya untuk
pembangunan jalan dan fasilitas umum dengan 11,2 Ha yang dalam tahap perkerasan
aspal serta pembangunan akses barat sejauh 19.69 Km dan timur sejauh 12.98 Km,”
jelas Wagub.
Untuk
memenuhi pasokan kebutuhan daya listrik di kawasan tersebut, lanjut Wagub, ITDC
menggunakan fasilitas infrastruktur listrik dari PT PLN. “Terdapat gardu induk
PT PLN di sisi utara luar kawasan dengan kapasitas 30 MW dan dapat ditingkatkan
dayanya hingga 60 MW,” terang Wagub.
Di
tahun 2018 dan tahun 2019 nanti, lanjutnya, sejumlah hotel akan rampung
dikerjakan. Hotel-hotel tersebut yakni Hotel Pullman milik ITDC dengan
kapasitas 250 kamar yang dibangun diatas lahan seluas 4 Ha dan akan selesai
akhir tahun 2018 dengan nilai investasi sekitar Rp500 Milyar.
Hotel
Club Med yang juga milik ITDC dengan kapasitas 350 kamar yang dibangun diatas
lahan seluas 15 Ha dan akan selesai dikerjakan pada akhir tahun 2019 dengan
nilai investasi sekitar Rp800 Milyar. Begitu pun dengan Hotel Paramount Studio
milik investor Amerika dengan kapasitas 500 kamar yang dibangun diatas lahan
seluas 9,6 Ha akan selesai akhir tahun 2018 dengan nilai investasi sekitar Rp1
Trilyun.
Hotel
Royal Tulip milik investor Korea dengan kapasitas 200 kamar yang dibangun
diatas lahan seluas 3 Ha akan selesai akhir tahun 2018 dengan nilai investasi
sekitar Rp250 Milyar. Ada juga Hotel X-Two miliki investor local dengan
kapasitas 200 kamar yang dibangun diatas lahan seluas 4 Ha akan selesai akhir
tahun 2018 dengan nilai investasi sekitar Rp300 Milyar.
Di
KEK Mandalika juga, kata Wagub, telah selesai dibangun infrastruktur
pengelolaan air bersih dari air laut dengan kapasitas produksi 3 juta liter air
bersih per hari yang dibangun oleh investor Amerika dengan nilai investasi
sekitar Rp70 Milyar.
Menurut
Wagub, saat sekarang ini juga ada beberapa Nota Kesepahaman atau MoU yang
sedang dalam proses menjadi kontrak kerjasama pemanfaatan lahan Mandalika yakni
Vinci Grand Project Perancis bekerjasama dalam pemanfaatan 120 Ha lahan untuk
dibangun Convertible Circuit untuk Motor GP, Mice Facilities. Hotels dan
Residentials.
“Penandatanganan
MoU dengan perkiraan nilai investasi sekitar Rp6 Trilyun ditandatangani ITDC
dan Vinci di Jakarta pada tanggal 29 Maret 2017 dengan disaksikan oleh
Perancis,” jelas Wagub.
Selain
itu, lanjutnya, ada Mosaique Jiva One Sky yakni MoU kerjasama pemanfaatan lahan
untuk dibangun Hotel dan Vila di area Pantai Seger. Sasha untuk MoU kerjasama
pemanfaatan 20 Ha lahan untuk dibangun Hotel dan Vila di area Pantai Tanjung
Aan. Mandiri Maju Bersama untuk MoU kerjasama pemanfaatan 25 Ha lahan
pembangunan Hotel dan Vila di area Pantai Tanjung Aan. Tataguna Lestari, MoU
kerjasama pemanfaatan 25 Ha lahan untuk pembangunan Hotel dan Vila di area
Pantai Tanjung Aan. Sky Wealth SDN BHD Malaysia, untuk MoU kerjasama
pemanfaatan 10 Ha lahan untuk pembangunan Hotel dan Vila di area Pantai Tanjung
Aan.
“Dan
Metro Lombok Asri, MoU Kerjasama pemanfaatan 5 Ha lahan untuk pembangunan Hotel
dan Vila di area Pantai Tanjung Aan,” tandasnya (GA. Ese*).