M. Hadi Sulthon, S.Sos.,
Mataram, Garda Asakota.-
Sekretaris Komisi V DPRD NTB, M.
Hadi Sulthon, S.Sos., mengaku sangat prihatin dengan masih tingginya angka
putus sekolah di sejumlah daerah Kabupaten/Kota di Provinsi NTB. Berdasarkan
data yang dirilis oleh Bidang Kelembagaan Sarana dan Prasarana Pembinaan
Sekolah Usia Dini pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Lombok Utara,
tercatat lebih kurang ada 416 anak terpaksa tidak bisa mengenyam pendidikan
akibat terkendala biaya.
“Terus terang saya sangat prihatin
melihat kondisi seperti ini disaat pengenaan biaya sekolah dari mulai SD, SMP
hingga SMA itu sudah sangat ringan. Lalu apa lagi masalahnya?. Saya pikir ada
yang salah dalam pelaksanaan system ini. Padahal kita tengah berupaya
meningkatkan tingkat IPM NTB, tapi malah kondisinya seperti ini. Jadi saya
sangat kecewa mengetahui akan hal ini dan cukup prihatin,” sesal politisi
Partai Amanat Nasional (PAN) NTB ini kepada sejumlah wartawan, Senin (12/09).
Pihaknya sangat berharap agar
Pemerintah Daerah, khususnya Kabupaten Lombok Utara, agar lebih focus lagi
dalam membangun dunia pendidikan di KLU. “Pemerintah Daerah harus lebih giat
lagi untuk memikirkan system atau cara agar anak-anak di daerah ini lebih mau
lagi untuk bersekolah. Jika masalahnya terletak pada jarak sekolah yang jauh
maka dekatkan infrastruktur sekolahnya dengan anak-anak itu agar jarak tempuh
anak-anak dengan sekolah itu bisa lebih dekat lagi,” harap Sulthon.
Pemerintah dihimbaunya dapat lebih focus
lagi untuk memperhatikan aspek pendidikan pada wilayah-wilayah terpencil di NTB
ini. “Pada daerah-daerah yang terisolir dimana infrastruktur jalannya sangat
susah, maka Pemerintah harus hadir untuk memastikan apakah aspek pendidikan
didaerah-daerah terpencil itu sudah terpenuhi atau tidak. Ini yang akan kita
dorong terus kedepannya,” tandasnya. (GA.
Imam*).