Syamsuddin, S.Pd. |
Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Sekolah Menengah Pertama Negeri-8 Satu Atap (SMPN-8 SATAP), yang berada di Desa Bajo Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima saat ini membutuhkan perhatian penuh pemerintah daerah. Pasalnya, sekolah yang sudah berdiri sejak tahun 2009 ini, dari dulu hingga sekarang masih memiliki begitu banyak kekurangan sarana maupun prasarana. Berdasarkan pantauan wartawan, masih banyak yang harus di lengkapi oleh SMP-N 8 Soromandi SATAP sebagai penunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bagi siswa-siswinya. "Salah satu kekurangam yang kami miliki adalah sarana pendukung dalam proses kegiatan belajar mengajar yang ada di sekolah kami masih kurang memadai, dapat dilihat dari jumlah keseluruhan siswa-siswi yang ada sebanyak 72 murid. Misalnya, dalam satu ruangan, Kelas VII sebanyak 20 siswa kursi yang tersedia hanya 8 unit, kelas VIII 24 siswa, kursinya hanya 12 unit, dan kelas VIIII 28 siswa, kursinya hanya 20 unit," ungkap Syamsudin,.S.Pd, Kepala SMPN-8 SATAP Soromandi. kepada Garda Asakota, Senin (22/1).
Pria yang baru bulan desember 2017 lalu dilantik sebagai Kasek ini mengakui bahwasannya selain masih kekurangan bangku dan meja juga kekurangan bangunan lokal gedung sekolah. "Bagi siswa kelas VII, VIII, dan IX, yang seharunya memiliki tiga lokal ruangan, tapi pada kenyataannya cuman dua lokal. Maka dari itu kami terpaksa mengalihfungsikan bangunan Perpustakaan untuk menambah satu lokal ruangan kelas. Sedangkan ruang guru, serta ruang kepala sekolah disatukan, agar segala yang menjadi kekurangan kami sedikit tidaknya bisa kami atasi sendiri," imbuhnya.
Meski demikian, kata dia, walaupun dengan keadaan sekolah yang serba kekurangan, namun itu semua tidaklah menyurutkan semangat belajar siswa-siswi SMPN 8 SATAP kendati mereka harus duduk berdua dalam satu kursi. "Alhamdulillah dengan kedisiplinan serta didukung oleh guru-guru yang kreatif, kami berinisiatif membuat kursi sendiri dengan bahan seadanya untuk menunjang kebutuhan kenyamanan sekolah kami. Namun kami juga sangat berharap kepada pemerintah daerah agar kiranya bisa membantu apa yang menjadi kekurangan dan kebutuhan sekolah kami agar bisa tercapainya proses belajar mengajar yang efektif, aman dan nyaman bagi siswa-siswi," tambah pria ramah ini. (GA. 009*)