Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Proyek peningkatan jalan Ekonomi penghubung antara Desa Tawali dan Desa Bala yang diduga menyalahi gambar yang ada dalam perencanaan. Dugaan tersebut diperkuat adanya pembokaran deker saluran yang dikomplain oleh warga masyarakat Tawali. "Sempitnya saluran tersebut berdampak buruk bagi lahan pertanian yang ada di sekitarnya. Lahan sawah yang sudah ditanami padi sebagian hanyut dibawa air gunung karena saluran yang dibuat terlalu sempit," ujar warga Tawali H. Arsyad.
Sementara itu, Kades Tawali, M. Suyuti, langsung menghubungi pihak kontraktor agar membongkar kembali pekerjaan yang hampir selesai itu. "Saya sudah minta pada pihak kontraktor selaku pelaksana agar deker yang sudah dibuat itu dibongkar dan dibuat ulang, karena tidak sesuai dengan gambar," ungkap Kades kepada wartawan saat meninjau langsung lokasi pekerjaan, Selasa (30/1) di Dusun Nggarorandi Desa Tawali.
Menurutnya, dalam perncanaan volume Deker itu 2x 2,5 m, namun diduga yang dikerjakan 1,5x 130 m setelah diukur oleh warga yang memiliki lahan sawah di sekitar itu. Selain itu, kata dia, pelaksana proyek ini juga tidak memiliki identitas seperti papan informasi proyek, sehingga pihaknya bisa mengetahui sumber anggarannya dan pelaksananya siapa. "Selama ini kami hanya dengar kabar saja, bahwa ini pekerjaan perusahaan tertentu," imbuhnya dengan nada kesal. Meski demikian, Kades berharap agar pekerjaan tersebut diperbaiki kembali sehingga masyarakat bisa memanfaatkan jalan tanpa harus merusak lahan pertanian warga. (GA. 009*)