Palembang, Garda Asakota.-
Mempelajari secara langsung
pengalaman Kota-kota besar yang telah maju dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
event-event besar untuk dijadikan sebagai sebuah modal pembelajaran dalam
membangun daerah sendiri merupakan sesuatu hal yang sangat bermanfaat dan
berdaya guna bagi suatu daerah yang ingin mensejajarkan diri dan bergerak maju
ke arah yang lebih baik.
Sebagaimana diungkapkan oleh Wakil
Ketua DPRD Provinsi NTB, H Abdul Hadi, Provinsi NTB, sebagai salah satu
Provinsi yang akan mengikuti proses bidding pemilihan tuan rumah penyelenggaran
PON Ke-XXI tahun 2024, pihaknya bersama dengan Wakil Ketua Komisi V DPRD NTB,
HMNS Kasdiono, jajaran Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik
(Diskominfotik) Provinsi NTB, Jajaran Humas DPRD NTB, Pengurus KONI NTB, dan
sejumlah wartawan parlemen DPRD NTB, hadir di Dinas Pemuda dan Olahraga
(Dispora) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) guna mendalami pengalaman Provinsi
tersebut dalam mempersiapkan diri serta menyelenggarakan event-event besar
seperti PON dan Asian Games.
“Inti kedatangan kami adalah melakukan
penggalian bagaimana mengelola potensi-potensi yang ada sehinga Provinsi Sumsel
ini dikenal sebagai Provinsi Olahraga. Dari proses penggalian ini, akan kami
adopsi sebagai bahan pembelajaran bagi kami di NTB dalam mengembangkan diri sebagai
Provinsi penyelenggara PON ke-XXI tahun 2024 dengan tagline olahraga, wisata
dan budaya (Sport, Tourism and Culture). Disamping itu kami juga berharap
Pemprov Sumsel dapat memberikan dukungannya bagi NTB dan Bali pada momentum
pelaksanaan bidding tanggal 24 April 2018 agar NTB dan Bali dapat terpilih
sebagai tuan rumah PON ke-XXI tahun 2024,” ungkap Abdul Hadi saat melakukan
studi banding ke Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Selatan, Jum’at 13
April 2018, yang juga turut dihadiri oleh Pengurus KONI Sumsel, Pengurus PWI dan
SIWO Sumsel, Direktur PT Jaka Baring Sumsel serta dari Dinas Pu Perkim Sumsel.
Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi
NTB, HMNS Kasdiono, juga sangat berharap kesuksesan Provinsi Sumsel dalam
memposisikan diri sebagai Provinsi Olahraga dan sukses mendapatkan kepercayaan
untuk menjadi tuan rumah Asian Games ke-18 tahun 2018, serta mendapatkan
manfaat yang sangat besar dari penataan, pengelolaan serta penyelenggaraan
olahraga dalam skala besar seperti PON dan Islamic Solidarity Game (ISG) dapat ditularkan ke Provinsi NTB.
“Banyak hal yang ingin kita pelajari
dari Sumsel. Apalagi Sumsel ini adalah salah satu Provinsi Pertama di luar
Pulau Jawa yang menjadi tuan rumah PON tahun 2000. Dan Insya Alloh, ketika
Provinsi NTB dan Bali diberikan kepercayaan untuk menjadi tuan rumah PON ke-XXI
tahun 2024, maka Provinsi NTB dalam waktu enam (6) tahun itu dapat mempersiapkan
diri secara baik untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan PON yang sukses
seperti kota-kota lainnya,” kata Kasdiono.
Menjawab keinginan tersebut, Kepala
Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sumatera Selatan, H Akhmad Yusuf
Wibowo, mengungkapkan keberhasilan Sumsel dalam penyelenggaran Sea Games tahun
2011 hanya dengan persiapan sebelas (11) bulan dengan keadaan pendanaan yang
masih belum jelas sumbernya, dalam keadaan cuaca ekstrim. “Namun dalam jangka
waktu 11 bulan, kami bisa menyelesaikan persiapan infrastruktur dan aspek
lainnya sesuai persyaratan yang ada. Ternyata Stadion Jaka Baring itu bertuah,
dengan keluarnya Indonesia sebagai Juara Umum,” ujar Akhmad Yusuf.
Setelah sukses menyelenggarakan Sea
Games, Provinsi Sumsel kemudian melanjutkan penyelenggaran event olaharaga
lainnya yakni Islamic Solidarity Game (ISG) yang diikuti oleh peserta dari 47
Negara. Menurutnya, persiapan penyelenggaraan ISG hanya dilakukan dalam jangka
waktu dua (2) bulan. “Karena saat itu Pekan Baru Riau saat itu lempar handuk dan
disambut oleh Palembang dan dengan waktu hanya dua (2) bulan kami laksanakan
ISG dan berkah dari Jaka Baring, Indonesia Juara Umum saat ISG ini,” timpalnya.
Pada tahun 2013-2014, arah kebijakan
Pemprov Sumsel mengarah pada kebijakan membangun Industri Olahraga dengan
penetapan Strategy Legacy Pasca Sea Games. “Jadi sekitar 42 event olahraga baik
yang berskala Nasional maupun Internasional digelar di Palembang dari tahun
2011 hingga tahun 2017. Karena sukses menggelar event-event multi Nasional,
maka indonesia dipercayakan untuk menggelar Asian Games ke 18 yang akan digelar
tanggal 18 Agustus 2018 hingga 2 September 2018 di dua tempat yakni Jakarta dan
Palembang. Semua event kegiatan Asian Games yang akan digelar di Palembang akan
dipusatkan di satu kawasan yakni di Jakabaring Sport Center. Alhamdulillah sejak tahun 2018, dana yang
digelontorkan oleh Pemerintah Pusat baik dalam bentuk CSR dan dana lainnya hampir
mencapai Rp68 Trilyun. Sementara APBD Provinsi Sumsel hanya mencapai Rp8
Trilyun per tahun. Semua infrastruktur olahraga itu didanai dari APBN dan tidak
membebani APBD,” paparnya.
Dampak ikutan yang dirasakan oleh Pemprov
Sumsel karena sukses menggelar event-event olahraga skala Nasional maupun Internasional
hingga penyelenggaraan Asian Games ke-18 tahun 2018, adalah dengan kucuran
anggaran yang sangat besar dari Pemerintah Pusat hingga menurut Kadispora
Sumsel, Pemprov Sumsel bisa membangun infrastruktur lain seperti LRT, Tol, Fly
Over, jembatan serta infrastruktur lainnya.
“Inilah dampak dari kegiatan multi
event yang dilaksanakan di Kota Palembang. Bahkan tanah rawa yang dulunya hutan
karet sekarang sudah menjadi central point dari Kota Palembang,” tuturnya.
Dalam penyelenggaraan kebijakan pembinaan
keolahragaan di Sumsel menurut Kadispora, Gubernur Sumsel menerbitkan Pergub
Keolahragaan yang mengatur tentang pertandingan selama 12 bulan penuh, ada juga
pertandingan 3 bulan antar sekolah, 3 bulan antar desa dan 3 bulan antar
kecamatan serta 3 bulan antar Kabupaten di Provinsi Sumsel. “Sehingga tidak
heran karena pembinaan keolahragaan dilakukan secara teratur dan berulang, maka
tidak mengherankan Provinsi ini selalu keluar sebagai juara PON dan Sea Games.
Apalagi di Palembang ini sudah ada Sekolah Olahraga yang didirikan sejak tahun
2004. Ditambah lagi dengan adanya Badan Pusat Pembinaan Pelatihan Pelajar
berada dibawah koordinasi Dispora,” akunya.
Sementara berkaitan dengan keinginan
Pemprov NTB dan Bali untuk menjadi tuan rumah PON ke-XXI tahun 2024,
diapresiasi oleh pihaknya dan akan menyampaikan keinginan tersebut kepada Gubernur
Sumsel, H Alex Nurdin. “Kami akan sampaikan kepada pak Gubernur berkaitan
dengan keinginan NTB untuk menjadi tuan rumah PON tersebut. Dan kami akan
tunggu arahan pak Gubernur berkaitan dengan soal tersebut,” tandasnya. (GA. Ese*).
Baca juga berita lainnya :