Dompu, Garda Asakota.-
“Kami, pasangan Ahyar Mori memohon dukungan, doa dan restu dari saudara-saudara kami yang ada di Dompu agar kami berdua, Ahyar Mori, dapat memimpin dan membangun NTB yang lebih baik kedepannya. Sorban ini adalah tanda suci untuk perjuangan Ahyar Mori, agar Anda semua bisa menyampaikan kabar kepada seluruh keluarga untuk mencoblos pasangan Nomor 2,” demikian Orasi politik H. Mori Hanafi, calon wakil gubernur NTB nomer urut 2 di Kecamatan Woja Desa Simpasai dan Desa Saneo, Dompu (4/4).
Khusus untuk Dompu, Mori Hanafi berjanji akan memperhatikan ketersediaan bibit jagung berkualitas terbaik untuk petani di Dompu. "Karena hasil jagung di Dompu ini terkenal sangat terbaik dan berkualitas export sampai ke mancanegara. Masalah pupuk untuk jagung saat ini di Dompu termasuk sangat sulit. Maka sudah saatnya Bima dan Dompu menerima irisan kue pembangunan untuk 5 tahun kedepan," cetusnya.
Setelah menyampaikan orasi politiknya, Mori Hanafi dan rombongan melanjutkan kegiatannya dengan blusukan dan menyapa masyarakat secara langsung. Ratusan warga Desa Simpasai dan Desa Saneo keluar dari rumah masing-masing dan menyambut dengan hangat kehadiran Mori Hanafi di desa mereka.
Selain itu Calon wakil Gubernur nomer urut 2, Mori Hanafi, juga melakukan kunjungannya ke Desa Baka Jaya, Dompu. Kata sambutan disampaikan oleh Didi Wahyudi, SE, yang merupakan anggota DPRD Kota Dompu Fraksi Gerindra.
Dihadapan ratusan warga, Didi Wahyudi, menyemangati warganya agar memilih pasangan Ahyar Mori karena dianggap paslon yang nantinya mampu membawa NTB kearah yang lebih baik. "Insya Alloh, pasangan Ahyar Mori mampu mewujudkan aspek kesejahteraan dan pemerataan pembangunan di NTB. Kami berharap di desa ini, dukungan suara untuk Ahyar Mori bisa mencapai 90%. Oleh karenya, 85 hari lagi jangan lupa kita harus memenangkan Ahyar Mori. Caki mena nomor 2, coblos sorbannya Ahyar Mori," cetus Didi Wahyudi di Desa Baka Jaya.
Rangkaian acara Mori Hanafi di Dompu kemarin termasuk juga mengalungkan sorban sebagai tanda suci perjuangan Ahyar Mori kepada Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Gender dan Relawan. (GA. 215*).