HMQ dan Feri Sofiyan |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Walikota Bima, HM. Qurais H Abidin (HMQ), memuji sosok dan kinerja Feri Sofiyan, SH, selama menjadi anggota dan Ketua DPRD Kota Bima. HMQ menilai banyak catatan keberhasilan yang sudah dilakukan oleh politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut selama 15 tahun di lembaga DPRD. Bhakti dan pikirannya untuk kemajuan dan pembangunan daerah telah dilakukan bersama eksekutif. “Selama masa bhakti beliau (Feri Sofiyan) sebagai Ketua DPRD Kota Bima, banyak catatan keberhasilan, yang telah kita raih secara bersama,” ujar Qurais saat menyampaikan sambutan pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Bima dalam rangka pergantian antar waktu (PAW) atau pelantikan anggota DPRD Kota Bima Abdul Latif HM. Siddik, menggantikan Feri Sofiyan, Senin sore di kantor DPRD Kota Bima, (9/4).
Diakui Qurais, selama itu pun berbagai dinamika acapkali mewarnai kemitraan pemerintah dengan DPRD kota Bima. Semua itu pun menjadi hal yang sangat berkesan. Karena ada kalanya sering berbeda pendapat, namun itu dalam rangka niat baik untuk berbuat membangun bersama daerah. Menurut dia, segala hal untuk kemajuan daerah ini memang harus diperjuangkan dan harus didiskusikan. Pada beberapa sejarah juga selalu mencatat orang-orang baik yang berbhakti dan tidak mudah menyerah. Tidak ada pernah sejarah mencatat perjuangan orang-orang yang mudah putus asa.
Lebih lanjut Qurais juga menuturkan, tahun ini merupakan tahun terakhir masa kepemimpinannya menjadi Walikota Bima periode 2013-2018. Pada bulan Juli mendatang, masyarakat Kota Bima akan memilih Walikota dan Wakil Walikota Bima yang baru, untuk melakukan tugas dan amanat memimpin Kota Bima 5 tahun berikutnya. “Kita sama-sama menyadari, konstelasi Pemilukada selalu membuka ruang untuk perdebatan dan pengelompokan masyarakat. Ini adalah hal yang pasti terjadi dalam konteks pertarungan. Namun demikian, kewajiban kita semua untuk menjaga kontestasi ini agar tetap dalam koridor, kesantunan kedewasaan dan sampai tidak memecah keutuhan masyarakat,” harapnya.
Jangan sampai karena Pilkada sambungnya, terjadi permusuhan. Baik itu antar keluarga, dengan tetangga tidak bertegur sapa, atau rekan kerja saling menjatuhkan. Untuk itu, ia mengajak semua untuk bersama-sama cara berpolitik yang baik kepada masyarakat. Terutama bijak dalam menggunakan media sosial, menghindari ujaran kebencian, serta penyebaran informasi yang tidak benar, agar terwujud Pilkada yang aman dan damai. (GA. 212*)