Kota Bima, Garda Asakota.-
Animo dan antusiasme warga masyarakat yang mendaftarkan putra-putrinya ke MTsN-1 Kota Bima sangat tinggi. Hal ini terlihat dari besarnya jumlah calon siswa yang telah terdaftar dalam buku Daftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) yaitu sebanyak 187 orang calon siswa di hari pertama. Ketua Panitia PPDB MTsN-1 Kota Bima, Jul Afri Waraihan, M.Pd, kepada Garda Asakota mengungkapkan bahwa dari sekian banyak calon siswa yang telah terdaftar tersebut pihak panitia pun telah menolak sebagian diantaranya karena tidak memenuhi syarat pendaftaran seperti menguasai bacaan Al-Quran sesuai Visi MTsN-1 yaitu menjadikan calon siswa sebagai Tahfiz-Tahfizul Quran. "Apa yang menjadi visi itulah yang menjadi persyaratannya, jadi bisa membaca Al-Quran merupakan dasar Iqra yang harus dimiliki oleh setiap anak anak di sekolah dasar yang ingin melanjutkan studinya di MTsN ini," ungkapnya.
Jul Afri Warwihan |
Selain syarat bisa baca Quran tersebut masih ada syarat lainnya yang harus dipenuhi oleh calon siswa yaitu harus mengikuti tes kelulusan ujian Tulis pada 17 April yang meliputi empat bidang studi yakni Bidang Studi IPA, IPS, Agama dan Matematika. Kemudian tes bidang studi Bahasa Indonesia lalu bacaan sholat. "Selain tes tertulis kami juga menerapkan jalur khusus yaitu siswa siswa yang berprestasi di bidang ISOC di sekolahnya, mereka-mereka ini mendapatkan tiket masuk. Walaupun mereka ikut tes itu hanya formalitas saja namun mereka tetap dinyatakan lulus untuk menjadi siswa MTsN ini," ungkapnya.
Sebenarnya pendaftaran secara online yang dibuka mulai 4-6 April 2018 itu sudah ditutup namun karena ada informasi dan masukkan dari pihak Dikbud Kota yang meminta untuk diperpanjang batas waktu pendaftarannya dengan pertimbangan masih ada sekolah-sekolah yang masih melaksanakan ujian. "Maka panitia pun membuka pendaftaran sampai besok tanggal 10 April 2018," paparnya. Ketika ditanya berapa batas maksimal jumlah siswa yang akan diterima nantinya, Ibu Jul Afri mengaku bila dilihat dari kapasitas ruangannya maka siswa yang diterima sejumlah 352 orang. "Jikapun nanti ada kelebihan jumlah calon siswa yang lazimnya setiap tahun selalu membludak hingga mencapai angka 500 orang yang mendaftar maka pihak sekolah tidak bisa berbuat apa apa lagi," pungkasnya. (GA. 212*)