Aktivis KAMMI Mataram NTB saat menggelar aksi di Depan Kantor Gubernur NTB, Rabu 10 Oktober 2018.
Mataram, Garda Asakota.-
Puluhan aktivis Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Mataram Provinsi NTB, menggelar aksi didepan Kantor Gubernur NTB pada Rabu 10 Oktober 2018, menagih janji realisasi bantuan korban gempa Lombok dan Sumbawa yang hingga kini belum juga direalisasikan oleh Pemerintah Jokowi-JK.
"Kami minta agar pemerintah mempercepat realisasi bantuan rehabilitasi rumah korban gempa yang mana untuk rumah rusak berat sebesar Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta dan rusak ringan sebesar Rp10 juta," kata Koordinator Umum aksi KAMMI, Amiruddin, dalam pernyataan sikapnya.
Selain meminta mempercepat realisasi bantuan rehabilitasi rumah korban gempa, para aktivis KAMMI, juga meminta agar pemerintah mempercepat realisasi jaminan hidup (Jadup) sebesar Rp10 ribu per jiwa selama tiga bulan serta merealisasikan pembangunan hunian sementara (Huntara).
"Karena hingga saat ini apa yang dijanjikan itu belum terealisasi hingga sekarang. Jangan sampai hal itu hanya sebatas harapan palsu saja," ujarnya.
Selain itu, mereka juga meminta agar Pemerintah dapat bersikap transparan terhadap penggunaan sejumlah anggaran bantuan bencana tersebut. "Kami juga meminta agar Pemerintah mempermudah prosedur pencairan bantuan bagi masyarakat korban gempa," harap mereka.
Berdasarkan data yang mereka ungkapkan, akibat gempa yang mengguncang NTB pada tanggal 29 Juli 2018 hingga 19 Agustus 2018, berdampak pada timbulnya kerusakan fasilitas publik dan pemerintah. Adapun daerah yang terdampak gempa tersebar di tujuh (7) Kabupaten dan Kota di NTB dengan tingkat kerusakan cukup parah seperti data dari Pos Komando Satgas Bersama tahap transisi darurat ke pemulihan dan rehab rekon pasca gempa Provinsi NTB per 1 Oktober 2018 dimana total korban meninggal dunia berjumlah 564 jiwa. Sedangkan total rumah rusak berjumlah 149.715 unit.
Adapun rincian penyebaran korban jiwa dan tingkat kerusakan, Kabupaten Lombok Utara 467 jiwa menunggal dan 38.497 rumah rusak, Kabupaten Lombok Barat 44 jiwa meninggal dan 55.497 rumah rusak, Kabupaten Lombok Timur 31 jiwa meninggal dan 15.642 rumah rusak, Kabupaten Lombok Tengah 2 jiwa meninggal dan 11.232 rumah rusak, Kabupaten Sumbawa 6 jiwa meninggal dan 9.040 rumah rusak, Kabupaten Sumbawa Barat 5 jiwa meninggal dan 15.361 rumah rusak, Kota Mataram 9 jiwa meninggal dan rumah rusak 4.446. (GA. 211*).