Mantan Wagub NTB, HM Amin SH.
Mataram, Garda Asakota.-
Bencana
gempa yang telah beruntun menggoyang tanah bumi NTB sejak tanggal 29 Juli 2018
hingga 19 Agustus 2018, tidak hanya berdampak pada kerusakan berbagai
infrastruktur yang dimiliki publik dan pemerintah, tetapi juga ikut ‘menggoyang’
geliat ekonomi di NTB dengan menurunnya tingkat produktivitas masyarakat.
“Dampak
ekonomi yang ditimbulkan akibat gempa ini yang paling besar itu adalah menurunnya
tingkat produktivitas masyarakat, juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang stagnan.
Muara akhirnya adalah bertambahnya angka kemiskinan, angka pengangguran, kekurangan
ketersediaan lapangan pekerjaan akibat banyaknya hotel dan restauran di KLU yang
tutup, ekonomi kreatif yang tidak lagi bergeliat dan lain sebagainya sehingga
hal ini berdampak pada menurunnya pendapatan,” ujar mantan Wakil Gubernur NTB,
HM Amin SH, yang juga merupakan Ketua Partai Nasdem Provinsi NTB kepada
wartawan Media Garda Asakota, Senin 08 Oktober 2018.
Berbagai
dampak yang ditimbulkan pasca gempa itu diyakini oleh pria yang dikenal supel
ini akan mampu digeliatkan kembali oleh duet kepemimpinan Dr Zulkieflimansyah
dan Dr Sitti Rohmi Djalillah.”Saya optimis berbagai dampak yang ditimbulkan
oleh bencana gempa ini akan mampu direcovery oleh Zul-Rohmi walaupun tentu akan
cukup memakan waktu maksimal sampai dua (2) tahun. Kita serahkan sepenuhnya
kepada beliau-beliau ini untuk menerapkan visi-misinya dalam membangkitkan
kembali perekonomian NTB ini,” kata Amin dengan nada optimis.
Dalam
melakukan proses pembangunan, pihaknya sangat berharap agar duet Duo Doktor ini
tidak mengabaikan sektor-sektor yang telah mengalami pertumbuhan dimasa kepemimpinan
TGB-Amin sebelumnya. “Sektor-sektor yang selama ini tumbuh dengan baik pada
masa sebelumnya, tinggal dilakukan akselerasi saja,” timpalnya.
Zul-Rohmi
juga diingatkannya agar dalam melakukan proses pembangunan, apalagi dalam masa pemulihan
pasca bencana, tidak mengabaikan aspek pelaksanaan pembangunan di daerah yang
tidak terdampak bencana. “Prioritas pembangunan didaerah yang khususnya
terdampak gempa harus menjadi prioritas. Namun tidak boleh juga mengabaikan
aspek pembangunan didaerah lain yang tidak terdampak bencana,” sarannya. (GA.
Imam*).