Mataram, Garda Asakota.-
Pernyataan Gubernur NTB, Dr
Zulkieflimansyah, Pada Senin 01 Oktober 2018 lalu, saat menggelar Rapat
Pimpinan (Rapim) dengan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup
Pemerintah Provinsi NTB, yang menegaskan bahwa Pemprov harus lebih proaktif
dalam menangani bencana gempa Lombok dan Sumbawa dengan tangan sendiri atau
berdikari, disamping mendapat dukungan dari Sekretaris Fraksi Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (FPDI P) DPRD Provinsi NTB, juga menuai kritikan dari
Wakil Ketua DPRD NTB, Lalu Wirajaya.
Baca Juga Berita Terkait :
Lalu Wirajaya yang merupakan politisi
Partai Gerindra NTB, mengkritisi pernyataan Gubernur Zul tersebut, cenderung
terlalu terburu-buru dan memunculkan opini yang beragam ditengah publik NTB. “Mestinya
Gubernur Zul harus menunggu sikap resmi dari Pemerintah Jokowi terkait dengan
janji Presiden untuk membantu pemulihan dampak gempa Lombok-Sumbawa. Kalau pun
sudah ada kepastian sikap dari Presiden Jokowi menyangkut anggaran tersebut,
barulah kita laksanakan sesuai dengan plan Gubernur Zul yakni menangani bencana
dengan tangan sendiri atau berdikari,” tegas pria yang merupakan duta
masyarakat Lombok Tengah ini kepada wartawan, Rabu 03 Oktober 2018.
Pihaknya berharap agar ada
intensifikasi komunikasi dan koordinasi antara Pemprov dengan Pempus terkait
dengan pemulihan dampak bencana Lombok-Sumbawa ini. “Jikalau pun sudah ada
komunikasi antara Presiden Jokowi dengan Gubernur Zul terkait dengan ketidak
mampuan Pempus untuk segera menggelontorkan anggaran sesuai dengan apa yang
dijanjikan karena terbelahnya perhatian Pempus akibat bencana gempa dan tsunami
Palu, Donggala dan Sigi Sulteng, maka sebaiknya hal itu harus diungkap agar ada
kejelasan bagi Publik,” imbuhnya.
Lalu Wirajaya khawatir dengan munculnya
statemen Gubernur NTB dan Politisi PDI P ini akan berdampak pada munculnya
opini lain dari Pemerintah Pusat sehingga berimplikasi pada tidak seriusnya
Pempus memenuhi janji atau komitmennya dalam menggelontorkan anggaran untuk
pemulihan dampak bencana gempa Lombok-Sumbawa.
“Term penanganan bencana dengan
tangan sendiri atau berdikari ini jangan sampai berdampak pada pengalihan
anggaran tersebut kedaerah lain. Jadi sebaiknya tunggu pernyataan resmi dari Kepala
Negara yang berjanji terkait dengan kesiapan anggaran pemulihan itu, baru
kemudian berfikir untuk menyusun rencana penanganan dalam model yang lain,” tegas Wirajaya.
Sikap kritis Wakil Ketua DPRD NTB ini terhadap pernyataan Gubernur Zul, bukan berarti dirinya tidak bersepakat dengan komitmen penanganan bencana dengan prinsip-prinsip gotong royong dan kebersamaan.
"Akan tetapi lebih pada suatu tujuan untuk mengingatkan kita semua, sudah sampai sejauhmanakah proses-proses yang sudah dilewati pemerintah untuk memastikan turunnya bantuan yang dijanjikan sendiri oleh Presiden Jokowi," tandasnya. (GA. 211*).
Sikap kritis Wakil Ketua DPRD NTB ini terhadap pernyataan Gubernur Zul, bukan berarti dirinya tidak bersepakat dengan komitmen penanganan bencana dengan prinsip-prinsip gotong royong dan kebersamaan.
"Akan tetapi lebih pada suatu tujuan untuk mengingatkan kita semua, sudah sampai sejauhmanakah proses-proses yang sudah dilewati pemerintah untuk memastikan turunnya bantuan yang dijanjikan sendiri oleh Presiden Jokowi," tandasnya. (GA. 211*).