Kabupaten Bima, Garda Asakota. -
Puluhan pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Barisan Serba Guna (Banser) Cabang Kota Bima, Selasa sore (19/02) sore, mengunjungi para korban musibah kebakaran di Desa Renda Kecamatan Belo Kabupaten Bima. Kehadiran mereka sekaligus menyerahkan bantuan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama yang mendapat ujian berat. "Alhamdulillah kami yang tergabung dalam warah DPC GP Ansor Kota Bima hadir di sini sebagai bentuk kepedulian terhadap para korban musibah kebakaran," ungkap Rafi'i M. Rum, Ketua Umum DPC GP. Ansor Kota Bima kepada wartawan.
Pantauan langsung wartawan, Rafi'i yang saat itu didampingi Kepala Kesatuan (Kasat) Banser Kota Bima, Sahrudin, S.Sos., menyerahkan bantuan kemanusiaan tersebut langsung kepada para penerima. Selain itu bersama DPC Ansar Kobi, juga ada pengurus DPC GP Ansor Kabupaten Bima dan Banser Kabupaten Bima.
Adapun bentuk bantuan yang diserahkan berupa mie goreng instan 50 dus, air kemasan (Gelas) 70 dus dan beras 110 Kg. Penyerahan bantuan peduli kemanusiaan dengan jumlah banyak tersebut, di posko utama di terima langsung oleh Kepala Desa (Kases) Renda Lukman, SE dan disaksikan Kapolsek Belo Ipda I Kadek Sumantra.
Tidak sampai disitu saja, para kader Ansor dan Banser dengan semangatnya walaupun hanya berjalan kaki dari kantor desa Renda kunjungi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melihat secara langsung 37 unit rumah warga yang kebakaran, tepatnya di Dusun Co'o Dompo Lingkungan RT. 13 RW. 06 Desa Renda. "Di TKP kami menyerahkan secara simbolis 1 dus air dalam kemasan (gelas) dan beras 10 Kg yang diterima oleh H. Arsyid Ketua RT. 13 dan H. Sucipto selaku penyuluh agama desa setempat," ucapnya.
Dari pengakuan langsung Kades Lukman, kejadian kebakaran itu terjadi pada Senin (18/02/2019) malam, tepatnya pukul 22.25 wita. Saat itu, warga yang ada di TKP sedang sibuk dilahan pertaniannya masing-masing.
Adapun kronologis kejadian, saat itu anak (Identitasnya dirahasiakan) pemilik rumah Abdul Gani sebagai awal mula sumber kebakaran itu. Anaknya Abdul Gani sedang masak pada malam itu, dan kompor gasnya langsung mengeluarkan sumber api, sementara posisi kompor tersebut dekat dengan dua buah cerigen yang berisi minyak tanah. Akibatnya minyak tanah tersebut meledak dan api menyambar kerumah warga lainnya. Ditambah lagi posisi rumah Abdul Gani diposisi tengah dan diapit oleh rumah warga lainnya, sehingga si jago merah mampu melalap ke 37 unit rumah totalnya.
Adapun rincian rumah yang kebakaran yakni 21 unit rumah rata dengan tanah, 10 rumah rusak berat dan 6 unit rumah lainnya dalam keadaan rusak sedang. "Pada intinya sumber api berasal dari kompor gas, bukan tabung Elpiji 3 Kg yang meledak dan ke 37 unit rumah yang terbakar semuanya ada di satu lokasi saja, yakni di RT. 13," tutupnya. (GA. 212*)