Sekda NTB, Ir. H. Rosiady Husaenie Sayuti, M.Sc.,Ph.D. |
Mataram, Garda Asakota.-
Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Ir. H. Rosiady Husaenie Sayuti, M.Sc.,Ph.D, mengingatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang hadir dalam upacara paripurna NTB Gemilang untuk tetap netral dan menjalankan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai ASN, Senin (18/2/2019). "Kita adalah ASN yang netral, yang fungsi utamanya adalah pemersatu bangsa ini, tidak boleh ada ASN yang menjadi propokator, yang ikut memecah belah bangsa ini, apalagi ada yang ikut menyebarkan berita yang belum tentu benar (hoax)," kata Sekda NTB ini.
Hal itu diungkapkan karena dalam waktu dekat ini, Indonesia utamanya NTB akan melaksanakan pesta demokrasi, dimana dalam pesta demokrasi tersebut, seluruh masyarakat akan menggunakan hak pilihnya untuk memilih DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, DPRD RI, DPD RI, dan Presiden. "Marilah kita lalui suasana pesta demokrasi dengan aman damai dan gembira selayaknya pesta lain dengan penuh keceriaan," pesannya.
Ia mengungkapkan banyak terjadi permusuhan akibat berbeda pilihan khususnya pilihan calon presiden dan wakil presiden, oleh karena itu ia berpesan bahwa siapapun yang terpilih dalam pesta demokrasi april mendatang adalah saudara kita semua, kandidat-kandidat tersebut adalah anak bangsa terbaik yang telah melalui proses.
"Kita menonton tadi malam debat capres ke-2 kedua kandidat saling senyum, saling sapa, saling rangkul, kenapa kemudian di rumah kita ada yang tidak bertegus sapa, harusnya ini sesuatu yang tidak boleh terjadi," ungkapnya.
Ia berpesan kepada seluruh ASN yang hadir untuk mengingatkan maayarakat sekitarnya, terutama keluarga untuk mengingatkan mereka agar tidak perlu terlalu panatik terhadap salah satu calon sehingga permusuhan tidak perlu terjadi hanya gara-gara perbedaan pilihan.
"Sebagai orang beragama harusnya kita percaya siapapun yang terpilih adalah orang yang ditakdirkan oleh tuhan menjadi pemimpin negara ini, oleh karena itu marilah kita berdoa supaya Indonesia ini tetap menjadi negara kesatuan, tidak terpecah seperti negara-negara lainnya," terang Rosiady. Ia mengajak seluruh peserta upacara untuk menyadari bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan ia juga mengajak untuk tetap optimis kedepannya bahwa Indonesia akan disegani oleh negara lain. (GA. 212*)