Hartoyo, M. Ak |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Banyaknya persoalan muncul ketika hari H pencoblosan di mulai, Rabu (17/4), menjadi temuan langsung Panwas Kecamatan Asakota Kota Bima di lapangan. Salah satunya adalah tentang Formulir C6 dan Kekurangan surat suara. "Setelah kami menyisir beberapa lokasi TPS di Kecamatan Asakota ternyata ada persoalan muncul yang terjadi pada saat pemilihan berlangsung seperti yang terjadi di TPS KLK Kelurahan Jatiwangi di mana formulir C6 atau undangan memilih diberikan kepada warga yang tidak sesuai dengan identitas diri yang bersangkutan di dalam DPT. Seharusnya KPPS bisa lebih cermat dan teliti dalam urusan ini, tapi untung bisa cepat teratasi beberapa warga yang tidak sesuai tersebut tidak diperkenankan ikut memilih," beber Ketua Panwascam Asakota kepada Garda Asakota, Rabu (17/4).
Terkait persoalan surat suara di mana di hampir setiap TPS itu mengalami kekurangan surat suara baik surat suara untuk Pilpres, DPR RI, DPD maupun surat suara untuk DPRD seharusnya kejadian ini tidak boleh terjadi karena ini adalah hari H yang menentukan masa depan Bangsa Indonesia. "Jadi apa yang disampaikan oleh KPU tentang logistik Pemilu sudah siap semua itu adalah omong kosong saja, tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Justru yang kami temui bahwa hampir setiap TPS di kecamatan Asakota mengalami kekurangan surat suara untuk semua jenis surat suara dan inilah yang menjadi perbincangan masyarakat pada umumnya yang kami dengar di lokasi TPS. Kinerja KPU Kota Bima tidak maksimal padahal seharusnya terkait dengan hal-hal seperti ini tidak boleh terjadi, 2 atau 3 hari sebelum hari-H persoalan surat suara ini harusnya sudah tuntas," sorotnya.
Pihaknya berharap kepada KPU Kota Bima agar persolan ini tidak meresahkan warga masyarakat, untuk segera menyikapinya dan turun langsung ke lapangan. "Jangan hanya mengandalkan teman-teman KPPS yang notabene masih awam dan belum berpengalaman," pungkasnya singkat. (GA. 003*)