Prabowo-Sandi (foto, Rapublika.Com). |
Mataram, Garda Asakota.-
Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD) Partai Gerindra, Haji Bambang Kristiono, SE yang akrab disapa HBK menginstruksikan kepada segenap jajaran Partai Gerindra NTB untuk melakukan deklarasi kemenangan Capres/Cawapres Prabowo - Sandi di Provinsi NTB yang akan digelar di Hotel Lombok Astoria, Mataram pada hari Rabu sore, 15/5. Perintah dan instruksi HBK disampaikan langsung dalam rapat terbatas dengan sejumlah Pengurus DPD Partai Gerindra NTB, Caleg maupun Tim Pemenangan HBK di rumah HBK, di kawasan Senggigi, Kab. Lobar, Selasa dini hari (14/5).
Hadir dalam rapat tersebut antara lain, Ketua DPD Partai Gerindra NTB, H. Ridwan Hidayat, Sekretaris DPD Partai Gerindra NTB, sdr. Ali Ustman Ahim, Ketua OKK Partai Gerindra NTB, sdr. Havid Hasan, Nouvar Furqoni Farinduan (anggota Legislatif DPRD NTB Partai Gerindra terpilih Dapil Lobar/KLU), serta Tim Pemenangan HBK yakni Budi Syahbudin, Abdul Rajab dan Lahmudin Blank.
Terkait pelaksanaan deklarasi pemenangan Prabowo Sandi, HBK secara khusus meminta kepada Ketua OKK Partai Gerindra Havid untuk mengorganisir dan menghubungi Caleg-caleg Gerindra terpilih se-NTB untuk bergotong royong menyukseskan acara deklarasi ini.
"Saya mau lihat bagaimana kekompakan dan keberpihakan mereka dalam membesarkan Partai ini dengan memberikan sumbangan sukarela untuk mendukung acara deklarasi ini", ungkap HBK sembari meminta agar besaran donasi Caleg Gerindra terpilih tersebut berbeda besarannya sesuai tingkatannya masing-masing.
Selain itu, HBK secara khusus meminta agar aktivis dan kader-kader Gerindra Masa Depan (GMD) lebih diperhatikan oleh Partai untuk menunjang kegiatan-kegiatannya. "Adik-adik GMD itu loyalitas, kinerja dan dedikasinya sangat luar biasa dalam memback-up kegiatan Partai Gerindra selama ini. Untuk itu perlu disiapkan anggaran khusus untuk menunjang kegiatan GMD oleh Partai", tegas HBK.
Sebelum rapat terbatas dimulai, HBK mendengarkan langsung laporan dari jajaran pengurus DPD Partai Gerindra NTB terkait pelaksanaan Pemilu serentak baik Pilpres maupun Pileg di Prov. NTB.
Dalam paparannya, Ketua DPD Partai Gerindra NTB, H. Ridwan Hidayat maupun Sekretaris DPD Partai Gerindra NTB ,Ali Ustman Ahim mengakui masih banyak kelemahan di internal Partai Gerindra NTB dalam mengawal proses elektoral Pemilu serentak ini, utamanya masalah komitmen dan kedisiplinan para Saksi yang ada di TPS-TPS. "Harus diakui persaingan Pileg di internal Partai Gerindra sangat kuat, belum lagi gesekan sesama Caleg Gerindra yang justru dijadikan cara saling mematikan/menjatuhkan bukannya bekerja-sama untuk membesarkan suara Partai", kata Sekretaris Partai Gerindra NTB Ali Ustman Ahim.
Setelah mendengarkan paparan dari jajaran pengurus DPD Partai Gerindra, HBK mengatakan bahwa kedepan Partai Gerindra harus menjadi Partai modern, yaitu Partai yang hidup, kompak dan disiplin. Untuk itu penataan management organisasi Partai Gerindra se-NTB harus ditata ulang, termasuk melakukan penguatan dan pembenahan struktur Partai baik dari tingkat Ranting sampai dengan jajaran pengurus diatasnya.
"Para pensiunan TNI (Purnawirawan) perlu dilibatkan dalam kepengurusan Partai Gerindra disemua tingkatan, disamping memberikan kesempatan kepada kader-kader muda potensial", saran HBK.
*Kritik Membangun HBK*
Selanjutnya HBK juga mengkritik dengan keras terkait pelibatan saksi-saksi TPS selama pelaksanaan Pileg/Pilpres 2019 yang lalu berlangsung. Saksi yang dikoordinir para Caleg tersebut justru banyak yang menghambat dan menahan dokumen C-I maupun DA-1 dengan berbagai alasan yang bernuansa pribadi. "Saya sudah membuat sistem tabulasi data dengan sistem yang sangat up to date, tapi tidak berjalan secara maksimal karena dokumen C-1 nya banyak ditahan Caleg ataupun saksi-saksinya. Akibatnya akses dan input perolehan suara di setiap TPS menjadi terganggu", kata HBK dengan nada tinggi.
Kedepan, lanjut HBK, para Caleg tidak pernah akan diberi kewenangan dan kekuasaan untuk memilih dan menentukan saksi-saksinya. Harus ada badan independent dan profesional untuk menanganinya. Dengan metode ini, diharapkan para Caleg akan berkonsentrasi penuh kepada kerja-kerja pemenangannya, karena para Saksi akan menjadi milik semua Caleg sehingga tidak terjadi lagi para Caleg ini hanya memikirkan dirinya sendiri, bukan kepentingan Partai.
"Saksi akan ditangani tersendiri oleh Partai dan tidak boleh berafiliasi dengan salah satu Caleg. Untuk kebutuhan data C-1 maupun DA-1, biar nanti Partai yang akan mendistribusikannya kepada masing-masing Caleg secara adil dan transparan", jelas HBK.
Sementara itu, terkait acara deklarasi pemenangan Prabowo-Sandi, HBK minta agar seluruh Caleg terpilih Partai Gerindra se-Prov. NTB bisa hadir tanpa kecuali dan wajib hadir di acara tersebut termasuk para Ketua dan Sekretaris DPC-DPC Partai Gerindra se-Prov. NTB.
"Pimpinan Partai Koalisi Adil Makmur, para GMD, para Relawan 02, para awak Media dan lain-lain juga perlu diundang hadir. Selain itu, perlu dibuat Banner dan Spanduk ucapan terima kasih kepada segenap masyarakat NTB yang telah mendukung dan memenangkan Prabowo-Sandi dengan angka yang spektakuler yang berdasarkan Data DC-1 PPWP NTB Paslon 01 : 951.242 (32,1%) dan
*Paslon 02 : 2.011.319 (67,8%)*.
"Kita bangga dan berterima-kasih dengan masyarakat NTB yang telah menggunakan hak pilihnya dengan memilih pasangan Prabowo-Sandi sebagai pimpinan pilihan mereka. Mudah-mudahan pak Prabowo akan mampu menjawab dan memperjuangkan harapan warga NTB yang menginginkan perubahan di kepemimpinan Negeri ini 5 tahun kedepan", tutup HBK dengan nada optimis. (GA. 212*)