Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos., M.H. saat acara sosialisasi Aplikasi NTB Care di Grand Royal Taliwang Hotel, Jum’at 28 Juni 2019.
Mataram,
Garda Asakota.-
Layanan aplikasi ‘NTB Care’ yang
dimiliki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB saat sekarang ini ternyata
dapat berfungsi sebagai salah satu media yang dapat mereduksi dan memperkecil
berkembangnya isu-isu hoax, khususnya yang berkaitan dengan aspek pelayanan public.
Pandangan ini diungkapkan oleh
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), M Azis SH MH., saat
membuka sosialisasi Aplikasi NTB Care di Grand Royal Taliwang Hotel, Jum’at 28
Juni 2019.
Sekda KSB yang saat itu diwakili
oleh Kadis Kominfo, Drs Burhanuddin, mengungkapkan ditengah masih lemahnya
literasi digital masyarakat, aplikasi NTB care merupakan salah satu media untuk
mereduksi dan memperkecil berkembangnya isu-isu hoax, khususnya terkait dengan
layanan publik.
Dihadapan para camat
dan Kepala OPD yang hadir, Sekda menegaskan NTB Care adalah salah satu
bentuk media yang berfungsi meningkatkan literasi digital masyarakat luas
di NTB khususnya KSB.
“Pertama, karena
melalui aplikasi ini masyarakat bisa menyampaikan beberapa informasi yang
berkembang di masyarakat, langsung kepada pihak yang berkompeten. Mereka bisa
langsung mendapatkan penjelasan dan konfirmasi tentang permasalahan tersebut.
Dan sebaliknya pengaduan dari masyarakat haruslah didasarkan fakta, bukan
hoax,” tegasnya.
Kedua, aplikasi
NTB Care ini menurut Burhanuddin wajib digunakan ditingkat Kabupaten dan
Kota. Walaupun Pemprov NTB yang membuatnya, namun menurutnya dalam
tataran pelaksanaannya, Pemda Kabupaten/Kota wajib menjalankan dan merespon
setiap pengaduan masyarakat sesuai prosedur dan tanggung jawab masing-masing Pemerintah
Daerah.
Hal itu menurut Sekda KSB,
sejalan dengan Perpres 95 tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik,
yang antara lain mengatur bahwa aplikasi umum yang terkait layanan publik,
termasuk NTB Care yang dibuat pemerintah Provinsi NTB ini, wajib dilaksanakan
pemerintah di bawahnya.
“Jadi Pemda Kabupaten/Kota tidak
perlu lagi membuat aplikasi baru yang sama, tetapi cukup melaksanakannya saja.
Dan terpenting dalam manangani pengaduan masyarakat, OPD terkait responsif
untuk mengatasi permasalahan tersebut,” terangnya.
Kegiatan sosialisasi aplikasi NTB
Care ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
NTB Gemilang. Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi NTB terus
menggencarkan sosialisasi untuk meningkatkan literasi dan pengetahuan
masyarakat tentang program-program unggulan sesuai RPJMD NTB Tahun 2019-2023.
Salah satunya adalah pemanfaatan
aplikasi NTB Care sebagai media untuk menampung dan menangani
pengaduan masyarakat terkait berbagai masalah layanan publik.
Sekaligus wujud pemerintah Provinsi NTB hadir untuk mau mendengar keluh
kesah dan menampung ide- ide baik dari masyarakat sebagai bahan untuk
menyempurnakan kebijakan dan program-programnya.
Plt Kepala Dinas
Komunikasi, Informasi dan Statistik Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos.,
M.H. menegaskan Aplikasi NTB Care ini merupakan wujud komitmen Gubernur
Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur Dr. Hj.Siti Rohmi Djalilah untuk
membuka ruang interaksi dan dialog yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk
menyampaikan keluh kesah maupun pengaduan dan gagasan-gagasan kreatif,
bagaimana rumah besar NTB ini dapat kita rawat dan bangun bersama menuju
Gemilang.
Mantan Irbansus Inspektorat NTB
itu juga menjelaskan, bahwa Gubernur/Wakil Gubernur dalam kedudukannya sebagai
Wakil Pemerintah Pusat di Daerah, menjalankan dua peran yang sangat strategis.
Yakni, pertama sebagai koordinator penyelenggaraan pembangunan di daerah. Dan
kedua, menjalankan fungsi pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah, termasuk penyelenggaraan layanan publik.
“Jadi apikasi NTB
Care merupakan salah satu media bagi pemerintah provinsi NTB untuk memastikan,
apakah layanan publik sebagai salah satu kewajiban pemerintah daerah sudah
tertunaikan dengan baik,” terang Gde
sapaan akrabnya.
Dengan cara mendengar keluh-kesah
dan beragam masukan dari masyarakat di seluruh pelosok daerah, maka pemda akan
memiliki gambaran untuk mengevaluasi progra-programnya agar menyentuh
kemanfaatan kepada masyarakat.
NTB Care Tangani Ratusan
Pengaduan
Sejak dilounching
pada akhir Oktober 2018 lalu, admin NTB Care di Diskominfotik Provinsi NTB
telah menerima lebih dari 750 pengaduan dan keluh kesah dari masyarakat kepada
perangkat daerah yang berada di provinsi, kabupaten maupun kota di NTB.
“Dalam sepekan
terakhir (24 Juni-1 Juli 2019) admin NTB Care menerima 15 pengaduan dari masyarakat.
Sebagian besar dari pengaduan tersebut, sudah direspon dan ditindaklanjuti oleh
Perangkat Daerah terkait. Mayoritas dari pengaduan masyarakat tersebut terkait
dengan masalah lingkungan dan kebersihan,” kata Gde Aryadi.
Salah satu pengaduan
yang belum mendapat respon dari Pemda KLU, menurutnya adalah aduan
tentang kekeringan/ kekurangan air bersih. Keluhan kekeringan ini, lanjutnya,
berasal dari perwakilan warga Dusun Rangsot Timur, Sanggar Sari, Rangsot Barat
dan Dususn Murpayung, Desa Sigar Penjalin kecamatan Tanjung kabupaten Lombok
Utara.
“Mereka mengalami kekeringan
dikarenakan saluran yang menjadi sumber air bagi 4 dusun tersebut mengalami
kerusakan pasca gempa,” timpalnya.
Selain itu, dari
warga KLU juga ada kabar baik tentang kreativitas komunitas yang mengolah
sampah dan limbah menjadi produktif untuk pembudidayaan cacing sebagai
komoditi pakan ternak unggas.
“Kegiatan tersebut
secara bertahap sudah mampu mengurangi tumpukan sampah dan mengurai
permasalahan lingkungan yang selama ini dihadapi. Hanya saja komunitas
masyarakat tersebut, memohon kepada Gubernur untuk tambahan
peralatan. Dan permohonan tersebut sudah direspon oleh Dinas Lingkungan hidup
dan Kehutanan NTB untuk mengusahakan bantuan tersebut,” pungkasnya. (GA. 211*).