Penjabat Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Bima, Taufikkurahman, ST.,MT.
Mataram, Garda Asakota.-
Problem kekeringan atau
kesulitan pemenuhan air bersih yang dihadapi oleh masyarakat Desa Kananta
Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima akan teratasi dengan dioperasikannya mesin sumur
bor pemompa air yang dibangun oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) NT1 pada tahun
2018 lalu. Proyek pembangunan mesin pengeboran air ini merupakan hasil koordinasi
atau permintaan Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri (IDP), melalui surat
resminya yang ditujukan kepada pihak BWS NT1 pada tahun 2017.
“Mesin pengeboran air ini sudah
di final hand over (FHO) kan oleh BWS
sekitar seminggu yang lalu. Dan rencananya masih akan dilakukan koordinasi dengan
pihak BWS terkait dengan rencana pemanfaatannya dan penetapan kepemilikan serta
pengelolaan lebih lanjut. Dalam waktu dekat insha Alloh akan dioperasikan sembari
akan dilakukan pembicaraan lebih lanjut mengenai bagaimana pengoperasionalannya
dengan pihak Pemerintah Desa setempat,” jelas Bupati Bima melalui Penjabat
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Bima, Taufikkurahman, ST.,MT. kepada wartawan media ini, Rabu 17 Juli 2019.
Rencananya dengan adanya
mesin pengeboran air yang dibangun oleh pihak BWS tersebut, kebutuhan
penyaluran air bersihnya akan mampu melayani sekitar 4000 warga di Desa Kananta
dengan kapasitas 5 liter per detik.
“Hanya saja karena untuk
mengoperasikan mesin pemompa itu akan membutuhkan biaya operasional yang tidak
sedikit, apalagi pembebanan biaya operasionalnya akan dibebankan kepada masyarakat
sebagai pengguna manfaat dengan pengelolaan yang dilakukan oleh pihak
Pemerintah Desa. Maka perlu dilakukan langkah sosialisasi terlebih dahulu dengan pihak masyarakat,” ujar Mantan Kabag AP Setda Kabupaten Bima ini.
Dengan adanya rencana
pengelolaan oleh Pemdes ini, pihaknya dalam waktu dekat ini berencana akan
melakukan sosialisasi dengan pihak Pemdes maupun dengan pihak masyarakat
sebagai pengguna manfaat agar nantinya tidak muncul persepsi dalam masyarakat
bahwa pembebanan biaya operasionalnya ditanggung oleh Pemerintah Daerah atau
tanggungan pihak BWS.
“Ini penting untuk
disosialisasikan terlebih dahulu untuk menghindari adanya persepsi yang keliru
dari masyarakat kita nantinya,” timpalnya.
Selain di Desa Kananta,
mesin pemompa air juga telah dibangun di Desa Punti Soromandi dan di Desa
Monggo Kecamatan Madapangga dengan kapasitas mesin yang bervariatif. “Hanya
saja untuk di Desa Punti selain debit airnya kecil, juga masih diperlukan
perbaikan atau pemeliharaan terhadap kedalam posisi pengeborannya agar debit
airnya tidak mengalami kekeringan. Sementara untu di Desa Monggo, Alhamdulillah
tidak mengalami masalah,” imbuhnya. (GA.
Im*)