Drs H Ruslan Turmuzi
Mataram,
Garda Asakota.-
Menjadi sosok seorang Politisi
yang terus menerus mendapatkan kepercayaan dari rakyat untuk mewakili mereka
duduk sebagai anggota Dewan, itu tidaklah mudah. Itu menandakan bahwa sosok politisi
itu sangat disukai dan dicintai oleh konstituennya baik karena akomoditasnya
dalam memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi rakyatnya dan sikap
inklusivismenya terhadap semua kelompok sehingga mudah diterima oleh semua
pihak.
Politisi Partai Demokrasi
Indonesia (PDI) Perjuangan, Drs H Ruslan Turmuzi, adalah salah satu sosok
politisi yang mendapatkan amanah secara terus menerus dari rakyatnya di Daerah
Pemilihan Lombok Tengah (Loteng). Dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) Periode
2019-2023 untuk kursi DPRD NTB Dapil Loteng, pria yang akrab dikenal dengan
jargon ‘Lurus Jalan (Ruslan)’ ini, untuk kali kelima periodesasi keanggotaan di
DPRD NTB berhasil merengkuh ‘cinta’ masyarakat yang menjadi konstituennya
disana.
Lantas apa yang menjadi kunci
hingga ia tetap mampu meraih amanah selama Lima Periode berturut-turut?. Pria
yang dikenal sangat ramah dengan para kuli tinta ini mengaku kuncinya adalah
memahami dan melayani apa yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat yang
diwakilinya.
“Misalkan permasalahan yang
dihadapi masyarakat adalah pada sector kesehatan. Memahaminya jangan An sich pada aspek penyediaan fasilitas
kesehatan saja. Akan tetapi perlu juga diperhatikan aspek penataan
lingkungannya. Sehingga dari sanalah starting kita memenuhi apa yang menjadi
aspirasi masyarakat baik dari aspek penataan lingkungan dan perbaikan
rumah-rumah kumuh, penyediaan air bersih, pemasangan listrik gratis dan lainnya,”
ujar pria yang rutin menjadi anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD NTB ini kepada wartawan media ini, Rabu 03 Juli 2019, di ruang Komisi IV DPRD NTB.
Begitu pun pada aspek bagaimana
menggerakan sector ekonomi masyarakat Loteng. Karena masyarakat Loteng
rata-rata menyandarkan kehidupan pada sector pertanian, maka dirinya mengaku
menitikberatkan supportnya pada para petani. “Berbagai kesulitan petani dalam
aspek pembibitan, irigasi dan pemenuhan sarana produksi menjadi focus perhatian
kami selama menjadi anggota Dewan. Termasuk membangun embung-embung rakyat,”
cetusnya.
Menariknya dalam menyalurkan dana
aspirasi selama dirinya menjadi Wakil Rakyat dari Dapil Loteng, pihaknya
mengaku tidak hanya memfokuskan pemberian dana aspirasinya itu khusus pada
wilayah-wilayah yang diwakilinya saja. Akan tetapi penyaluran dana aspirasi
yang menjadi haknya sebagai anggota Dewan itu, didistribusikan melingkupi 12
Kecamatan yang ada di Loteng. Menurutnya tidak ada ekslusivisme dirinya atau
pembedaan dalam menyalurkan dana aspirasi itu, semua mendapatkan perhatian yang
sama sesuai dengan prioritas atau parameter kebutuhan.
“Jadi tidak hanya focus di
Kecamatan-kecamatan yang diwakili tapi hampir 12 Kecamatan di Loteng menjadi
sasaran distribusi dana aspirasi. Kalau ditotal selama 20 tahun menjadi anggota
DPRD NTB, hampir Rp200 Milyar dana aspirasi saya, didistribusikan untuk masyarakat
Loteng. Inilah mungkin yang membuat saya tetap mendapatkan ‘cinta’ atau
kepercayaan dari masyarakat Loteng untuk tetap mewakili mereka di Gedung
Udayana ini,” pungkasnya. (GA. 211*).