Kota Bima, Garda Asakota.-
Ada-ada saja ulah politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Bima, Amiruddin, S.Sos., hanya karena mendengar ada isu orang yang ingin membubarkan gelaran pacuan kuda Kota Bima yang merupakan kegiatan Walikota Cup dalam rangka memeriahkan HUT TNI AD ke-78.
Politisi ini dengan penuh nafsu dan amarah menebar ancaman setiap orang yang bersuara ingin membubarkan gelaran pacuan kuda bersama warga dan aparat.
"Siapa pun yang menyuarakan bubarkan pacuan kuda Sambinae, silahkan datang jika ingin pulang dengan,,,,* karena kepalamu dipukul oleh warga dan aparat," tulis politisi Partai Berlambang Ka'bah ini di dinding facebooknya bernama Amir Mbojo, Minggu 13 Oktober 2019.
Sontak saja, cuitan politisi PPP ini menuai pertanyaan wartawan media ini dan saat dikonfirmasi wartawan, Amir berkilah, tulisan di dinding FB nya itu didasari oleh karena kesal karena ada upaya lawan politik dari Walikota dan Wakil Walikota Bima, Lutfi-Feri, yang menyebarkan isu mau membubarkan kegiatan pacuan kuda.
"Ini tidak ada kaitannya dengan status siapapun. Tapi ada memang orang yang dianggap kita sebagai lawan politik yang menyebarkan mau membubarkan pacuan. Jadi tidak ada kaitannya dengan status FB siapa pun," ujar Amir menanggapi pertanyaan wartawan media ini.
Dirinya mengaku kesal dengan ulah oknum yang menjadi lawan politik kekuasaan Lutfer yang menyebarkan isu.membubarkan arena pacuan itu
"Bukan lawan politik pribadi saya. Tapi itu memang musuhnya pemerintah. Saat saya samperin ke rumahnya, dia sudah meminta maaf katanya becanda. Masa dia bilang bubarkan saja pacuan itu karena hanya menjadi pencitraan pemerintah. Itukan kurang ngajar," sebut politisi PPP yang gagal meraih dukungan warga pada Pileg lalu ini.
Terang saja sikap tidak etis dari politisi PPP ini dalam memperlihatkan amarahnya pada dinding FB menuai kecaman dari warga lainnya.
Menurut salah seorang warga Kota Bima, partai PPP harus bisa mendidik kadernya secara baik agar bisa memiliki akhlak yang baik. "Karakter politisi PPP seperti ini tidak etik dan tidak mencerminkan Akhlak Keislaman yang mau dibangun oleh PPP. Bahasa-bahasa yang mengancam orang meski itu ditulis di dinding FB akan memperlihatkan karakter barbar dan liar. PPP perlu menata ulang jiwa ruhaniah kader seperti itu," pungkasnya. (GA. Im*).