Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah bersama dengan Wapres Terpilih, KH Makruf Amin, saat The International Halal Tourism Conference, di Hotel Golden Palace, Kota Mataram, Kamis (10/10/2019) malam.
Mataram, Garda Asakota.-
Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi salah satu daerah andalan Indonesia untuk pengembangan wisata halal dunia. Bahkan, daerah yang memiliki Gunung Rinjani dan Tambora ini dikenal jago dalam hal pengembangan muslim friendly tourism.
Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya di hadapan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah saat The International Halal Tourism Conference, di Hotel Golden Palace, Kota Mataram, Kamis (10/10/2019) malam.
Menpar menuturkan, sebelum ditetapkan sebagai destinasi wisata halal, pembangunan wisata di NTB berjalan lamban. Termasuk, jumlah wisatawannya juga masih sekitar satu juta orang. Namun, setelah memenangkan penghargaan sebagai Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia dan Destinasi Honeymoon terbaik dunia, pariwisata NTB mengalami peningkatan yang signifikan.
Bahkan pada tahun 2016 lalu, Indonesia meraih 12 dari 16 penghargaan di bidang pariwisata pada ajang World Halal Travel Awards di Unites Arab Emirates. Dan Lombok-NTB mendapatkan paling banyak penghargaan.
"Lombok menerima paling banyak penghargaan. Lombok menerima tiga penghargaan, yaitu World Best Halal Beach Resort, World Best Halal Honeymoon Destination dan World Best Halal Travel Website," katanya di hadapan ratusan peserta konferensi yang dibuka Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Wakil Presiden terpilih Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin.
Selain itu lanjutnya, tahun 2019 ini, NTB dinobatkan sebagai destinasi wisata halal terbaik di Indonesia, versi Indonesia Muslim Travel Index.
Ini katanya menunjukkan NTB memang jago dalam hal wisata halal. Selain itu katanya, NTB mengalami lompatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke NTB.
"Sebelumnya hanya tumbuh dua persen. Begitu dapat the world best halal award, Ia melompat tajam, 32 persen. Domestic touristnya juga melompat tajam, 47 persen.”
Ia juga menjelaskan jumlah wisatawan, baik mancanegara maupun domestik, dari tahun ke tahun, terus mengalami peningkatan. Bahkan pada tahun 2020, jumlah wisatawan yang ke NTB ditargetkan 4,5 juta orang.
Sementara itu, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengungkapkan komitmennya untuk terus mengembangkan wisata halal di NTB. Apalagi NTB memiliki eksotisme dan aura yang berbeda dibanding daerah lain di Indonesia, bahkan dunia.
"Banyak wisatawan yang kami temui, dari Australia, dari Korea mengatakan ketika datang ke Lombok, mereka merasakan aura yang berbeda. Banyak hal yang lebih indah. Lebih utama, eksotisme Lombok ini memang luar biasa," jelasnya disambut tepuk tangan para peserta konferensi.
Bang Zul, sapaan akrab Gubernur itu, juga menjelaskan Islam sangat compatible dengan wisata. Apalagi wisata halal yang saat ini menjadi gaya hidup sebagian besar masyarakat dunia.
Orang nomor satu di NTB itu juga mengungkapkan seluruh perangkat infrastruktur untuk terus memajukan wisata halal di NTB ini. Salah satunya adalah Bank NTB Syari'ah.
Dulu tuturnya, banyak yang meminta agar Bank NTB itu tidak menjadi Bank Syariah. Atau setidaknya ditunda dulu. Sebab bisa mengancam keberagaman yang ada di NTB. Namun, yang terjadi saat ini adalah sebaliknya. Kinerja seluruh karyawan, termasuk yang beragama Hindu, Kristen dan lainnya mengalami peningkatan. Menurut Gubernur, hal ini memperlihatkan aspek yang menakjubkan dari transformasi Bank NTB menjadi Bank NTB Syariah. Transformasi ini, menurutnya telah membuat kinerja seluruh pegawainya membaik.
Karena itu, Gubernur mengajak semua pihak, termasuk MUI, untuk terus memajukan wisata halal di NTB. Ia berharap ke depan akan ada direct flight dari berbagai negara untuk mengakselerasi pembangunan wisata di NTB. (*)