Kepala SMPN-8 Kota Bima, Ridwan, S.Ag. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Ada banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang harus dikerjakan sejak ia mulai menginjakan kaki di sekolah ini pada akhir Februari lalu. Setelah diberi kepercayaan oleh Pemerintah Kota Bima sebagai Kepala SMPN 8 Rite, langkah awal yang diakukannya adalah membangun komunikasi dengan semua warga sekolah dan mengajak mereka untuk selalu berdiskusi serta memberikan kewenangan kepada mereka sesuai tupoksinya masing masing.
"Kalau itu sudah berlaku maka In Syaa Allah kita tinggal memantau saja," ungkap Kepala SMPN-8 Kota Bima, Ridwan, S.Ag., kepada wartawan, Minggu (16/2).
Langkah berikutnya kata Ridwan adalah membangun transparansi sesuai dengan perintah dan amanat UU mengenai dana BOS. Ia telah menyampaikan pada kalangan guru dan tenaga pendidik yang ada di sekolah bahwa pengelolaan dana tersebut sepenuhnya dipercayakan kepada kalangan guru untuk merancang peruntukkanya sesuai dengan skala prioritas yang bermanfaat untuk kebutuhan sekolah dan juga untuk guru guru Honorer yang memang memenuhi syarat sesuai ketentuan UU.
Karena menurutnya, BOS tahun ini diberi keleluasaan dan kewenangan oleh Pemerintah kepada kepala sekolah untuk mengelolanya sesuai aturan yang berlaku dan juga dana BOS ini nantinya masuk ke rekening sekolah tidak lagi ke dinas artinya alurnya dipangkas.
"Alhamdulillah pada saat pembahasan mengenai BOS beberapa hari kemarin disambut positif oleh semua kalangan guru karena sudah seyogyanya dana BOS sendiri wajib diketahui mulai dari posturnya berapa dan penggunaaannya untuk apa. Bahkan saya mengajak untuk sama-sama mengawal terkait dengan dana BOS ini demi memastikan transparansi itu berjalan.
In Syaa Allah RAB dana BOS akan saya tempelkan di papan khusus. Jadi siapapun dia lembaga manapun itu baik dia warga sekolah, media ataupun LSM itu bisa memantau, mengawal dan memonitoringnya," tegasnya.
Selain dana BOS hal yang tak kalah penting adalah bagaimana pihaknya membangun sebuah sistem pendidikan berbasis kinerja dengan menerapkan pola kebersamaan untuk datang lebih awal menyambut kedatangan siswa dan pulang paling akhir mengantar siswa. "Program ini akan kita kembangkan menjadi sebuah budaya sehingga kita dapat merubah karakter siswa menjadi lebih baik, kalau tidak begitu jangan harap akan ada perubahan kalau kita sebagai gurunya tidak memberi teladan yang baik kepada siswa," tuturnya.
Kemudian kata Ridwan, menekankan pentingnya penerapan kedisiplinan, administrasi sekolah serta pentingnya kebersamaan dalam membangun sekolah mengajak kalangan guru untuk selalu aktif dalam menjalankan tugas dan selalu meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah.
"Saya pun mengajak kepada rekan-rekan guru yang sukarela maupun honorer untuk meningkatkan kinerjanya baik dari tingkat kehadirannya serta apa yang bisa dilakukan di sekolah ini. Dan sayapun berkomitmen bahwa saya tidak akan menutup mata dengan semua itu dengan tetap memberi rewards atau penghargaan," kommitnya.
Selain Pekerjaan Rumah yang seabrek itu pihaknyapun berharap agar kiranya Pemerintah bisa menyisihkan sedikit anggaran untuk pembangunan pagar sekolah yang sampai saat ini pasca banjir bandang beberapa tahun lalu belum juga di sentuh oleh perbaikan. (GA. 003*)