Wakil Ketua DPRD NTB, H Mori Hanafi.
Mataram, Garda Asakota.-
Wakil Ketua DPRD NTB, H Mori Hanafi, mengungkapkan Pemda
Provinsi NTB sejauh ini belum menganggarkan anggaran khusus untuk pencegahan
dan penanganan dampak virus Corona.
“Anggaran khusus untuk pencegahan merebaknya virus Corona ini
belum ada dianggarkan. Untuk sementara kami berharap partisipasi anggaran dari
Pemda Kabupaten dan Kota dalam penanganan pencegahannya. Apalagi anggaran yang
tersedia saat ini adalah anggaran yang telah dibahas pada pembahasannya
sebelumnya. Untuk penganggarannya nanti kita akan lihat perkembangan keadaannya
pada sekitar satu bulan kedepannya,” kata politisi senior Partai Gerindra
Provinsi NTB ini, Senin 09 Maret 2020 di ruang kerjanya di Kantor DPRD NTB,
Mataram.
Namun, meski dirinya mengaku belum ada anggaran khusus dalam
penanganan merebaknya virus Corona, disisi lain menurutnya Pemerintah Provinsi
(Pemprov) NTB telah melakukan upaya maksimal dalam pencegahan penyebaran virus
Corona. Apa saja langkah pencegahan yang telah dilakukan itu?. Menurut Wakil
Ketua DPRD NTB Bidang Anggaran ini, dengan langkah persiapan diri menetapkan atau
menunjuk beberapa Rumah Sakit yang ada di Kabupaten dan Kota se-NTB ini untuk
menangani suspect atau pasien Corona, menunjukan Pemprov NTB sudah lebih siap
dalam melakukan upaya penanganan dan pecegahan virus Corona ini.
“Jadi itu sudah ada semua di seluruh wilayah Kabupaten dan
Kota di NTB. Penunjukan itu juga adalah salah satu langkah antisipasi
Pemerintah Provinsi terhadap dampak dari Corona,” ujarnya.
Dalam menghadapi event yang melibatkan peserta dari Warga
Negara Asing (WNA) seperti rencana digelarnya Tour de France (TdF) yang
rencananya akan digelar pada tanggal 05 April 2020, Mori Hanafi juga menilai
Pemerintah Provinsi NTB telah menetapkan standar oeprasional kegiatan yang baik
guna melakukan pencegahan masuknya Corona dari WNA yang akan masuk ke Lombok.
“Misalnya tanggal 05 April 2020 ini NTB akan menggelar event
Tour de France, ada 1500 pesepeda Internasional yang akan menjadi peserta event
itu. Itu SOP nya sudah dibuat. Ketika mereka mendarat di Lombok, maka para
peserta ini akan dilakukan thermal scan untuk mengecheck suhu tubuhnya. Kalau
mereka suhunya normal, maka mereka akan dijinkan masuk. Kalau suhu tubuhnya
tidak normal, maka mereka akan dilakukan pengecekan lagi. Dan kalau mereka
terkena dampak maka mereka akan dimasukan kedalam ruang isolasi. Jadi itu
prosedurnya sudah ada,” pungkasnya. (GA.
Im*).