Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Penanganan Covid19 Provinsi NTB, Drs H Lalu Gita Ariadi.
Mataram,
Garda Asakota.-
Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB
melalui Gugus Tugas Penanganan Corona Virus Desease 2019 (Covid19) mencatat
pada Kamis 16 April 2020 ini, pasien positif Covid19 masih berjumlah 34 orang.
“34 orang ini masih dinyatakan
positif Covid19 namun berada dalam keadaan baik,” kata Ketua Pelaksana Harian
Gugus Tugas Penanganan Covid19 Provinsi NTB, Drs H Lalu Gita Ariadi, M.Si.,
kepada wartawan Kamis 16 April 2020.
Meski demikian, pria yang juga
menjabat Sekda NTB ini mengatakan pada hari Kamis 16 April 2020 ini, Gugus
Tugas mencatat adanya penambahan enam (6) kasus baru terkonfirmasi positif
Covid-19 dan 4 (empat) orang sembuh.
“Maka jumlah pasien positif
Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini (16/4/2020) sebanyak 47 orang, dengan
perincian 11 orang sudah sembuh, 2 (dua) meninggal dunia, 34 orang masih
positif dan dalam keadaan baik,” jelasnya.
Penambahan enam (6) kasus baru
terkonfirmasi positif Covid19 dan empat orang yang dinyatakan sembuh dari
Covid19 itu adalah Pasien nomor 42, an. Tn. A, laki-laki, usia 55 tahun,
penduduk Desa Nipah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Pasien menurutnya,
memiliki riwayat perjalanan ke Gowa Makassar dalam 14 hari sebelum sakit. “Riwayat
kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi
RSUD Tanjung dengan kondisi baik,” kata Sekda.
Selanjutnya,
pasien nomor 43, an. Tn. M, laki-laki, usia 68 tahun, penduduk Desa Teniga,
Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.
“Pasien
memiliki riwayat perjalanan ke Gowa Makassar dalam 14 hari sebelum sakit. Riwayat
kontak erat dengan Pasien nomor 11. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD
Tanjung dengan kondisi baik,” timpalnya.
Pasien
nomor 44, an. Ny. R, perempuan, usia 62 tahun, penduduk Kelurahan Pejeruk, Kecamatan
Ampenan, Kota Mataram. Pasien dikatakannya, memiliki riwayat perjalanan bersama
rombongan perjalanan Gowa Makassar ke daerah terjangkit Covid-19 dalam 14 hari
sebelum
sakit.
“Pasien
juga memiliki riwayat kontak erat dengan pasien nomor 22. Saat ini sedang
menjalani karantina di Wisma Nusantara dengan kondisi baik,” imbuhnya.
Pasien
nomor 45, an. Nn. YRS, perempuan, usia 18 tahun, penduduk Kelurahan Mataram
Barat,
Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien menurutnya, tidak memiliki riwayat
perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien
nomor 14 dalam 14 hari sebelum sakit. Saat ini menjalani karantina di Wisma
Nusantara dengan kondisi baik.
Pasien
nomor 46, an. Ny. MM, perempuan, usia 45 tahun, penduduk Kelurahan Monjok,
Kecamatan
Selaparang, Kota Mataram. Pasien dikatakannya, tidak memiliki riwayat
perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. “Riwayat kontak erat dengan Pasien
nomor 04 dalam 14 hari sebelum sakit. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD
Mataram dengan kondisi baik,” kata Gita Ariadi.
Pasien
nomor 47, an. Ny. AJ, perempuan, usia 88 tahun, penduduk Kelurahan Monjok,
Kecamatan
Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah
terjangkit
Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien nomor 46 dalam 14 hari sebelum
sakit.
Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Mataram dengan kondisi baik.
Sementara,
pasien sembuh dari Covid-19 bertambah 4 (empat) orang, yaitu Pasien nomor 21,
an. Tn. D, laki-laki, usia 53 tahun, penduduk Monjok Kota Mataram, setelah swab
diperiksa dua kali dengan hasil keduanya negatif. Saat ini dalam keadaan
baik dan dalam proses pemulihan.
Pasien
nomor 03, an. Tn. LJ, laki-laki, usia 44 tahun, penduduk Kota Mataram setelah swab
diperiksa
dua kali dengan hasil keduanya negatif. Saat ini dirawat di RSUD Provinsi NTB
untuk
perbaikan kondisi dan direncanakan segera keluar rumah sakit.
Pasien
nomor 15, an. Tn. MA, laki-laki, usia 51 tahun, Kecamatan Sekarbela Kota
Mataram,
setelah swab
diperiksa dua kali dengan hasil keduanya negatif. Saat ini masih dirawat di
RSUD Provinsi
NTB untuk perbaikan kondisi dan direncanakan segera keluar rumah sakit.
Pasien
nomor 27, an. An. HW, laki-laki, usia 2 tahun, penduduk Kecamatan Gunung Sari
Kabupaten
Lombok Barat setelah swab diperiksa dua kali dengan hasil keduanya
negatif. Saat ini
masih dirawat di RSUD Provinsi NTB untuk perbaikan kondisi dan direncanakan segera
keluar rumah sakit.
“Untuk
mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap
melakukan
Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang
terkonfirmasi positif,” timpalnya.
Sementara
untuk Populasi berisiko yang sudah diperiksa dengan metode Rapid Diagnostic
Test (RDT), yaitu tenaga kesehatan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan
Orang Tanpa Gejala (OTG), serta Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) terutama
yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar, sebanyak 387 tenaga
kesehatan telah diperiksa dengan hasil 8 orang (2,1%) reaktif, 815 ODP/OTG diperiksa
dengan hasil 52 orang (6,4%) reaktif, dan 702 PPTG perjalanan Gowa Makassar
diperiksa dengan hasil 198 orang (28,2%) reaktif.
“Semua
orang dengan hasil RDT reaktif dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai
standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa Covid-19,” tandasnya.
Hingga press
release ini dikeluarkan, menurutnya, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
sebanyak 206 orang dengan perincian 115 (56%) PDP masih dalam pengawasan, 91
(44%) PDP selesai pengawasan/sembuh, dan 12 orang PDP meninggal. Untuk Orang
Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 4.194 orang, terdiri dari 1.100 (26%) orang
masih dalam pemantauan dan 3.094 (74%) orang selesai pemantauan. Jumlah Orang
Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 namun
tanpa gejala sebanyak 1.066 orang, terdiri dari 860 (81%) orang masih dalam
pemantauan dan 206 (19%) orang selesai pemantauan.
Sedangkan
Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan
perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 36.660 orang, yang masih
menjalani karantina sebanyak 16.227 (44%) orang, dan yang selesai menjalani
masa karantina 14 hari sebanyak 20.433 (56%) orang.
“Semua
pasien yang dinyatakan sembuh berdasarkan hasil laboratorium swab negative dua
kali telah
bebas dari Covid-19. Oleh karena itu, diharapkan masyarakat tidak perlu
khawatir tertular Covid-19
pada pasien yang telah sembuh serta mendukung pasien untuk melanjutkan
perbaikan kondisi di rumah masing-masing sampai 14 hari setelah keluar rumah
sakit,” ujarnya.
Pemerintah
Provinsi NTB juga menurutnya mulai hari ini resmi mendistribusikan JPS Gemilang
tahap I Bulan April 2020. Pendistribusian tahap I dimulai hari ini di wilayah
Kota Mataram dan setiap hari secara bertahap akan disalurkan keseluruh
kabupaten/kota se-NTB hingga 28 April 2020.
“Pemerintah
Provinsi NTB menjamin kualitas paket sembako Jaring Pengaman Sosial (JPS)
Gemilang untuk 105.000 KK se-NTB. Tiap paket senilai Rp. 250.000/KK, berisi
beras kualitas premium 10 Kg, telur 20 butir, minyak goreng 1 liter serta paket
masker dan suplemen. Bantuan akan diberikan selama 3 bulan sejak April s.d.
Juni 2020. Bantuan tersebut menyasar 73.000 KK bagi masyarakat miskin dan rentan
miskin yang tidak mendapat program dari Kementerian Sosial RI, serta 32.000 KK
bagi masyarakat sektor formal dan informal dan dunia usaha yang terdampak
Covid-19,” terangnya.
Pemerintah
Provinsi NTB juga menurutnya mendapat tambahan alokasi bantuan JPS pusat dari
Kementerian Sosial RI berupa Bantuan Sosial Tunai sejumlah 280.000 KK. Kriteria
keluarga yang akan menerima adalah KK yang termasuk dalam DTKS Kemensos RI
serta tambahan usulan dari pemerintah daerah yang belum tercover dari program
pusat PKH, bantuan sembako, kartu prakerja, keluarga miskin yang belum masuk
DTKS serta program Pemprov. NTB JPS Gemilang.
“Diantaranya
seperti pekerja perhotelan dan pariwisata yang dirumahkan, IKM yang terdampak,
pekerja transportasi, pedagang asongan dan PKL, PDP dan ODP, nelayan, guru
honorer, tenaga kesehatan dan yang lainnya. Diminta kepada pemerintah daerah
dan pemerintah desa untuk dapat memastikan validitas data agar tidak ada KK
yang menerima program JPS ganda. Bantuan ini diberikan selama 3 bulan sejak
April s.d. Juni dengan besaran Rp. 600.000/KK/bulan,” pungkasnya. (GA. Im*).