Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Wabah Corona virus Disease 2019 (Covid19) yang sangat mematikan dan mewabah di hampir seluruh negara di dunia termasuk Indonesia telah menyebabkan jutaan orang terinfeksi dan ratusan ribu lainnya meninggal dunia begitu juga dengan Indonesia di mana dari data sementara yang bersumber dari Panitia Penanganan covid19 RI bahwa yang positif terpapar covid19 sejumlah 5.136 orang, sembuh 246 orang sementara yang meninggal dunia 269 orang.
Dari jumlah tersebut di antaranya adalah jumlah kasus dari NTB dimana untuk sementara ini jumlah pasien positif 41 orang, meninggal 2 orang sembuh 7 orang. Kondisi ini jelas membuat hidup masyarakat kita semakin terbebani dalam menjalankan rutinitas beraktifitas maupun untuk berkerja.
Nah, guna menghilangkan kegelisahan dan kekhawatiran masyarakat tersebut berbagai cara pencegahan penyebaran virus corona dilakukan seperti melakukan penyemprotan disinfektan.
Pemdes Desa O'o Kecamatan Donggo Kabupaten Bima Kamis (16/4) bersama 33 orang relawan penanganan Covid19 bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas berpartisipasi melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan di empat dusun yang ada di desa setempat.
Pemdes Desa O'o kecamatan Donggo, Munawir menyatakan bahwa kegiatan penyemprotan disinfektan ini merupakan kegiatan pertama yang di lakukan oleh Pemdes O'o yang renacananya akan dilakukan penyemprotan disinfektan keliling di empat dusun yang ada di Desa O'o.
Selain penyemprotan disinfektan Pemdes juga telah menempatkan beberapa tempat cuci tangan lengkap dengan sabun dan airnya di sepanjang jalan lintas Pasanggraha baik untuk masyarakat di sekitar maupun warga lain yang melintas.
Pemdes O'o mengimbau dan mengajak kepada seluruh masyarakat yang ada untuk tetap menjaga pola hidup sehat dan membiasakan diri, keluarga dan sahabat yang disayangi untuk selalu cuci tangan pakai sabun. "Ini demi kebaikan dan keselamatan desa supaya jauh dari wabah Covid19," harapnya.
Hal senada juga di sampaikan oleh Babinsa Desa O'o. Ia mengajak masyarakat O'o agar secara bersama sama memberikan pemahaman kepada adik adik mahasiswa yang pulang kampung untuk tetap mengisolasi diri di dalam rumah selama 14 hari. "Langkah ini demi orang orang yang ada di sekitar kita, baik orang tua atau keluarga jika kita menyanginya," tuturnya.
Sementara itu Ketua BPD Sumadin juga menekankan bahwa jika ada adik adik mahasiswa yang tidak mau taat aturan isolasi diri maka pihaknya sepakat akan mengasingkan di luar perkampungan atau bila perlu diarahkan untuk isolasi diri di ladang.
"Supaya kita yang ada di Desa aman dan terhindar dari bahaya Corona Virus yang melanda dunia, lebih-lebih masyarakat yang ada di Desa O'o yang harus kita lindungi dari Covid19," katanya. (GA. 666*)