Tim gugus tugas covid19 Kecamatan Bolo usai turun memberikan penyuluhan ke masyarakat, Senin (13/4) |
Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Petugas Kesehatan di NTB telah mengidentifikasi 7 (tujuh) klaster sumber penyebaran Covid19. Ketujuh klaster itu, seperti dilansir Sekda NTB yang juga Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, yaitu Klaster Gowa, Klaster Bogor, Klaster Jakarta, Klaster Sukabumi, Klaster Bali, Klaster Luar Negeri/ kapal pesiar dan Klaster transmisi lokal.
Diakuinya, dari seluruh klaster tersebut, Klaster Gowa mencatat kasus positif paling banyak yakni sebanyak 10 kasus positif Covid19. Jumlah ini berpotensi bertambah, karena dari 750 orang warga NTB yang pulang dari kegiatan di Gowa Sulawesi Selatan, sebanyak 369 orang telah dilakukan pemeriksaan melalui rapid test, dengan hasil 16,5% menunjukkan reaktif, sedangkan 83,5% non reaktif.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Garda Asakota, di Kota dan Kabupaten Bima terungkap adanya 9 (sembilan) orang terindikasi positif (reaktif, red) berdasarkan hasil pemeriksaan rapid test. Kesembilan orang itu, dua orang diatantaranya berstatus suami isteri di Kota Bima, empat orang di Sila Kabupaten Bima, dan tiga orang di Sanggar Kabupaten Bima.
Jika sebelumnya mencuat kabar adanya pasangan suami isteri di Kota Bima diketahui reaktif setelah diambil sampel darah dan di tes menggunakan alat rapid tes atau tes cepat. Satu dari dua orang itu merupakan anggota Jamaah Tabliq di Makassar yang beberapa waktu kembali ke Kota Bima menggunakan jalur udara.
Kemudian, Selasa kemarin (13/4) Tim Gugus Covid19 mengkonfirmasi sebanyak 7 Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang di Karantina di RS Sondosia Kecamatan Bolo, menunjukan hasil reaktif setelah dilakukan Rapit Diagnosis Tes (RDT) oleh tim medis di Rumah Sakit setempat.
Diantara tujuh ODP yang di karantina itu juga adalah anggota Jamaah Tabligh yang baru-baru ini memiliki riwayat perjalanan dari Makassar ke Bima. jamaah Tabligh tersebut empat orang asal Desa Kananga Kecamatan Bolo dan tiga lainnya dari Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima.
Baik Kabag Humaspro Pemkot Bima, H. A. Malik, SP, maupun Kabag Humas Protokol dan Pimpinan Setda Bima M Chandra Kusuma AP, membenarkan adanya warga di daerah masing-masing (Kota dan Kabupaten Bima), menunjukan hasil reaktif setelah hasil rapid test di RSUD Bima untuk kedua warga Kota Bima dan di RS Sondosia untuk 7 orang warga Kabupaten Bima.
Namun keduanya belum bisa memastikan apakah hasil rapit tes tersebut reaktif virus corona atau virus lain. Seperti ditegaskan Kabag Humas Protokol dan Pimpinan Setda Bima M Chandra Kusuma AP, bahwa rapid test hanyalah pengecekan kondisi daya tahan tubuh apakah imun-nya menurun atau bukan berarti reaktif virus yang menjadi ancaman saat ini.
“Kita tunggu saja swab-nya yang sudah dikirim ke Mataram. Sementara tujuh ODP dari anggota jamaah tabligh ini masih di RS Sondosia,” kata Chandra via handphone di konfirmasi, Senin (13/4). (GA. 444/212*)