Lurah Ule, Nursin, S. Sos, bersama Ketua Pokmas Pantai Ule, Ir. Sukri, sedang memantau pekerjaan drainase di Rt. 06 lingkungan Tolotongga. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Ketua Pokmas (Kelompok Masyarakat) Pantai Ule Kelurahan Ule Kecamatan Asakota Kota Bima, Ir. Sukri, mengeluhkan tidak tuntasnya perencanaan pembangunan program Dana Kelurahan yang di laksanakan oleh Pemerintah Kota Bima saat ini yang dinilainya tidak disesuaikan dengan kondisi faktual berdasar pada kebutuhan masyarakat.
Salah satu contohnya, kata dia, yakni pekerjaan drainase yang dikerjakan pihaknya saat ini yang seharusnya dikerjakan sepanjang 100 meter justru direncanakan hanya separuhnya saja.
"Rencana program Dankel kok terkesan tidak tuntas seperti ini, kenapa nggak sekalian saja full sampai 100 meter RAB nya tidak sepotong yang panjangnya hanya 46 meter seperti yang kami kerjakan saat.
Padahal keberadaan drainase ini sangat urgen bagi kebutuhan masyarakat sekitar," ujar Sukri kepada wartawan di sela sela mengawasi pekerjaan drainase di Rt. 06 lingkungan Tolotongga, Rabu (2/9).
Melihat kondisi ini pihaknya bersama Rt, Rw, elemen masyarakat serta pihak kelurahan sepakat untuk menambah volume pekerjaan sepanjang 20 meter lagi sehingga panjang drainase yang akan ditangani dari Dankel tersebut menjadi 66 meter.
"Hal ini tentu berpengaruh terhadap biaya pekerjaan tapi buat kami memenuhi kebutuhan masyarakat itu hal yang utama. Mengenai tidak adanya sisa hasil pekerjaan atau untung, ya itu tidak menjadi soal buat kami," katanya.
Untuk Kelurahan Ule sendiri, sambung dia di tahun 2020 ini mendapat alokasi Dankel sebesar Rp246 juta yang dihajatkan untuk pengerjaan dua item pekerjaan di empat lokasi yaitu drainase dan talud.
"Selain di lingkungan Tolotongga seperti yang sedang kami kerjakan sekarang juga ada di lingkungan Kedo, Mekar Baru dan Lewi Jambu, tapi ini di kerjakan setelah APBD Perubahan nanti," imbuhnya.
Kedepan ia berharap rencana program pekerjaan itu tidak sepotong-sepotong seperti ini lagi. Dan khusus kelurahan Ule ia juga berharap adanya penambahan anggaran lagi dari Rp246 juta di tambah Rp1 milyar.
"Mengingat Kelurahan kami merupakan kelurahan yang baru mekar yang masih ketinggalan jauh dengan kelurahan lain. Tentu banyak yang harus di benahi meski demikian kami tetap menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Pemerintah," pungkasnya.
Sementara itu Lurah Ule, Nursin, S.Sos, menambahkan bahwa dari total Dankel tersebut tiga diantaranya diarahkan untuk pekerjaan drainase dan satu itemnya untuk pekerjaan talud.
Dalam pelaksanaan pekerjaan itu selain keterlibatan Pokmas, juga dilibatkan kelompok masyarakat setempat sebagai wujud pemberdayaan masyarakat. "Dan Alhamdulillah peran serta warga lainnya dalam pelaksanaan program Dankel ini juga sangat luar biasa sekali," tandasnya singkat. (GA. 003*)