Syafrudin HA |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat dari segi perekonomian, Pemerintah Indonesia secara Nasional telah menyiapkan dana triliunan rupiah untuk membantu pendanaan para pelaku usaha di berbagai sektor usaha salah satunya adalah sektor Pertanian melalui program KUR Pertanian. Program ini terjalin melalui kerjasama Kementrian Pertanian dan Lembaga Keuangan Perbankan salah satunya adalah dengan pihak BRI.
Terkait hal tersebut Kadis Pertanian dan Peternakan Kota Bima melalui Kabid PSP, Syafrudin HA, mengakui bahwa Kementrian Pertanian saat ini tengah bekerjasama dengan perbankan dalam program KUR Pertanian di mana BRI dalam hal ini mengambil data petani dari Aplikasi ERDKK yang telah diisi, kemudian melakukan tahapan verifikasi kevalidan data petani itu sendiri.
"Apakah data itu benar atau tidak terutama mengenai NIK (Nomor Induk Kependudukan)-nya karena data tersebut terpadu bersama dengan data di Dukcapil. Kalau misalnya dalam proses verifikasi datanya tidak benar, maka secara otomatis tidak terkoneksi dengan aplikasi di maksud," terangnya kepada wartawan, Selasa (6/10).
Mengenai adanya pinjaman KUR Pertanian ini pihaknya sudah melaksanakan sosialisasi di tingkat kelurahan bersama FPPS (Fasilitator Pembiayaan Pertanian Swadaya) yang akan mendampingi para Petani ke Bank.
Disyukurinya, beberapa petani sudah diakomodir dalam pinjaman KUR, namun berapa nilai minimal pinjaman yang bisa diberikan pihaknya belum mendapatkan tabel data dari Bank.
"Tapi yang kami ketahui, jangka waktu pinjaman KUR Pertanian itu berdasarkan kapan masa panen tiba, kalau masa tanam hingga panennya butuh waktu setengah tahun ya setengah tahun baru dibayarkan pinjaman KUR nya," katanya
Kata Syafrudin, BRI dalam program KUR Pertanian ini di beri kewenangan untuk pencetakan Kartu Tani nya. Dan sejauh ini, kata dia, data berdasarkan KK yang telah diupload pihaknya sejumlah 9027 KK Petani se Kota Bima.
"Dari data itu yang sudah tercetak Kartu Tani sekitar 6679 lembar namun yang baru di salurkan sekitar 89 lembar. Kami tidak tahu kenapa baru sedikit yang dibagikan, padahal untuk mempercepat proses pembagian Kartu Tani kami telah menawarkan kepada pihak BRI dengan pola jemput bola di lapangan dan mengajak turun ke Petani agar segera membuka rekening.
Jadi, kami di Dinas atau PPL mendampingi BRI turun ke lapangan paling tidak per kelurahan lah untuk mempercepat proses pembagian Kartu Tani tersebut. Seharusnya Kartu Tani yang sudah di cetak ini di bagikan semuanya karena berdasarkan hasil pertemuan kami dengan Pusat bahwa ada rencana pemberlakuan Kartu Tani ini di tahun 2021," pungkasnya. (GA. 003*)