Kota Bima, Garda Asakota.-
Warga Lingkungan Bonto Kelurahan Kolo Kecamatan Asakota Kota Bima dibuat was-was dan khawatir dengan kondisi jalan sepanjang puluhan meter di sekitaran lingkungan setempat tepatnya di turunan Gapura selamat datang.
Pasalnya, kondisi jalan di sana selalu dipenuhi lumpur gunung yang terbawa arus air hujan. "Kondisinya becek dan licin sekali hingga pengendara harus ekstra hati hati melewati jalan ini bila tak ingin celaka," keluh seorang warga, Aba Hank Jamaluddin kepada wartawan beberapa hari lalu.
Ia menduga, jalanan di penuhi lumpur lantaran pihak kontraktor proyek pada saat pekerjaan tidak membuat parit (saluran) dan jembatan kecil untuk melancarkan aliran air ketika hujan datang.
Kondisi ini, kata dia, tidak hanya terlihat di satu titik saja melainkan ada beberapa titik di sepanjang jalur Kolo. "Per titik panjang nya antara 100 hingga 200 meter, kami sangat sesalkan kondisi genangan lumpur ini karena dulu kami tidak pernah menjumpai kejadian seperti ini lantaran dulu ada deker yang dibangun.
Tapi sekarang dekernya justru di tutup padahal kami telah menyampaikan pada kontraktornya agar jangan di tutup. Tapi saran kita justru tidak diindahkan," kesalnya.
Pihaknya berharap kepada pemerintah Kota Bima agar secepatnya membangun saluran drainase dan deker di sepanjang sisi jalan ini agar air gunung itu tidak mengarah ke jalan raya dan masyarakat pengguna jalan khususnya para pengendara tidak was-was dan khawatir tergelincir jatuh.
Terpisah Lurah Kolo, Rustam, SE, yang dikonfirmasi via ponselnya menyampaikan bahwa keinginan masyarakat Bonto untuk dibuatkan saluran drainase di sepanjang jalur tersebut sudah di sampaikan pada Anggota Dewan Dapil Asakota pada saat reses beberapa waktu lalu.
"Dan itu sudah di setujui akan diakomodir di APBD 2021 melalui dana aspirasi dewan apalagi untuk Kelurahan Kolo ada salah satu Srikandinya yang mengisi Parlemen yaitu Ibu Gina Andriani. Pasti beliau akan memperjuangkan aspirasi konstituennya, saya yakin itu," katanya.
Sementara itu anggota Dewan Dapil Asakota asal Kelurahan Kolo, Gina Andriani, menegaskan bahwa mengenai saluran drainase tersebut akan menjadi atensi khusus dirinya untuk dapat di kerjakan pada tahun anggaran 2021 mengingat memang di sepanjang jalur tersebut tidak ada salurannya sehingga air dan lumpur bawaan hujan menggenangi permukaan jalan.
"Dan itu tentu sangat menggangu kenyamanan dan keamanan pengguna jalan," ucapnya. Namun informasi terakhir yang didapatkannya, Minggu pagi (6/12) Pemkot Bima telah menerjunkan alat berat untuk mengatasi persoalan tersebut. "Alhamdulillah, tanpa menunggu tahun depan hari ini Pemerintah Kota Bima melalui dinas terkait langsung terjunkan alat berat," pungkasnya. (GA. 003*)