Mataram, Garda Asakota.-
Pengelolaan program
pengiriman Mahasiswa S2 oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) NTB dan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB dengan menggunakan APBD I menuai sorotan dari salah satu anggota DPRD
NTB. Apalagi Dinas Dikbud secara kewenangan dinilai tidak memiliki ranah
kewenangan dalam mengurus Bidang Perguruan Tinggi. Fokus Pemprov NTB adalah
pada sektor membangun kualitas pendidikan SMA/SMK/ dan SLB.
“Selama beberapa periode
anggaran, Pemprov NTB mengucurkan total anggaran yang mencapai Rp90 Milyar
lebih untuk program beasiswa ini. Kami pertanyakan apa legal standing atau
dasar hukum sehingga anggaran puluhan milyar ini dikelola oleh lembaga diluar
pemerintah tanpa dilakukannya proses lelang secara terbuka,” sorot anggota DPRD
NTB, H Najamuddin Mustofa, kepada sejumlah wartawan, Selasa 23 Februari 2021.
Pria yang juga merupakan
Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD NTB ini mendesak lembaga auditur Negara untuk
melakukan proses audit terhadap penggunaan anggaran puluhan milyar dari APBD I.
“LPP ini adalah lembaga
diluar pemerintah yang mengelola anggaran pemerintah. Maka penting bagi auditur
untuk melakukan audit terhadap penggunaan anggaran pemerintah yang kisarannya
mencapai angka puluhan milyar,” imbuhnya.
Apalagi, sambungnya, dalam
pengelolaan dan penggunaan anggaran tersebut tidak disertai dengan proses
pelelangan jasa sebagaimana diatur dalam Pepres tentang pengadaan barang dan
jasa yakni Perpres 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
“Salah satu yang ditawarkan
oleh lembaga ini adalah jasa, maka Perpres ini juga mengatur tentang soal jasa.
Semestinya Pemprov tidak melakukan penunjukan terkait dengan jasa ini kepada
salah satu lembaga, tetapi harusnya dibuka agar terjadi kompetisi dalam aspek
kualifikasi lembaga,” ujar pria yang dikenal vokal ini.
Sementara itu, sebagaimana
dilansir dari website lppntb.com, dijelaskan bahwa LPP NTB didirikan berdasarkan keputusan Kemenkumham Nomor
AHU-0001093.AH.01.07. Tahun 2019.
Dalam
struktur kepengurusannya, LPP NTB terdiri dari Direktur, Sekretaris, Bendahara
dan 4 Divisi yaitu Divisi Kerjasama, Divisi Fundraising, Divisi Pelatihan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan Divisi Humas dan Publikasi. Struktur tim
ini dibantu oleh beberapa staf dan tenaga teknik yang mendukung kinerja tim
LPPNTB.
LPPNTB
membantu merealisasikan Program 1000 Cendekia NTB Gemilang yang merupakan
program unggulan Pemerintah Provinsi NTB yang fokus pada pengembangan sumber
daya manusia NTB. Salah satu program yang dijalankan oleh LPPNTB adalah Program
Beasiswa NTB, dimana putra putri NTB berprestasi dikirim dan dibiayai untuk
studi ke luar negeri mulai dari jenjang S1, S2 hingga S3. Sejauh ini, LPPNTB
telah mengirim sebanyak 262 mahasiswa NTB ke berbagai negara seperti
Malaysia,China, Taiwan dan Polandia yang tersebar dilebih dari 15 perguruan
tinggi negeri maupun swasta.
Program Beasiswa NTB telah cukup menjadi pemantik
berbagai pihak untuk ikut terlibat dan mendukung program ini, diantaranya
memberikan dukungan finansial, dukungan relasi kerjasama hingga dukungan
pemberian beasiswa kepada anak-anak NTB. Melihat tingginya animo masyarakat
terhadap program Beasiswa NTB dan keinginan yang besar untuk melanjutkan studi
ke luar negeri, Pemerintah Provinsi NTB memutuskan untuk menggunakan dana APBD
untuk program ini pada tahun 2020. LPPNTB bekerja sama dengan Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan NTB dalam proses pembiayaan Beasiswa NTB.
LPPNTB telah menjalin komunikasi dengan berbagai
pihak seperti Scholarship Collaboration Award Australia termasuk pemerintah
lokal mereka Northern Territory yang sudah mulai dengan program pelatihannya,
USAID, Pemerintah China yang sudah memberikan Beasiswa full dan parsial,
Polandia yang sudah jauh-jauh hari sebagai negara pertama yang menjadi
milestone anak-anak NTB ke luar negeri untuk studi melalui Beasiswa NTB,
Taiwan, Malaysia dan masih banyak negara lain yang mulai menawarkan kesempatan
belajar di negara mereka.
Untuk mendukung program Beasiswa NTB, LPPNTB juga
mengadakan program Rumah Bahasa dengan berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan NTB untuk memberikan peningkatan dan penguatan kapasitas
berbahasa asing bagi masyarakat NTB. Tujuan peningkatan bahasa asing
dimaksudkan untuk membuka peluang bagi yang ingin melanjutkan sekolah ke luar
negeri maupun untuk keperluan peningkatan kapasitas pada tempat kerja. Program
yang sudah berjalan saat ini adalah TOEFL dan IELTS Preparation Course beserta
tes sertifikasi bagi 600 peserta yang tersebar di 10 Kabupaten dan Kota di Nusa
Tenggara Barat. Kursus Bahasa Mandarin di Kota Mataram yang diberikan oleh
empat tutor native speaker dari Tiongkok hasil kerja sama dengan Confucius
Institute Headquarters. (GA. Im*)