Sekda bersama Kasat Pol PP saat menertibkan spanduk Nakes Mogok yang sempat terpasang di depan kantor salah satu Puskesmas di Kota Bima. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bima, Drs. H. Mukhtar Landa, MH, didampingi salah satu Asisten dan juga Kasat Pol PP, terlihat mendatangi kantor Puskesmas Kumbe Rasanae Timur, Rabu pagi (3/2). Kepada wartawan awalnya Sekda mengaku hadir di Puskesmas Kumbe hanya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
Meski sempat mengelak rupanya Sekda saat itu sedang melakukan croscek kondisi dan suasana kerja di kantor Puskesmas Kumbe pasca adanya informasi aksi mogok Nakes sejumlah Puskesmas di Kota Bima.
"Tidak ada kantor Puskesmas Kumbe yang tutup, mereka tetap melayani pelayanan kesehatan. Yang namanya mogok kerja itu kantornya ditutup, tapi kantor itu kan dibuka, pegawainya juga ada," ujar Sekda saat ditanya seputar kehadirannya di kantor Puskesmas Kumbe.
Kepada Garda Asakota, Sekda mengakui adanya spanduk yang bertuliskan Nakes Mogok, tetapi faktanya di lapangan tidak seperti yang disampaikan. Justru diakuinya, para pegawai Puskesmas tetap bekerja.
"Iya benar ada spanduk, tapi mereka tetap kerja. Mogok kerja re kempa kantorku, ake ke wara dou makarawi re (mogok kerja itu tutup kantor, ini ada orang kerja kok, red)," sebutnya.
Ketika disinggung apakah pemasangan spanduk mogok kerja ada kaitannya dengan rencana pembayaran Tukin Nakes yang hanya 30 persen saja?. Terkait hal ini, pihaknya mengaku akan melakukan croscek dulu. "Yang pasti kita akan cek dulu," pungkasnya singkat.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kumbe Kota Bima, H. Yasmin, S.Km, kepada Garda Asakota Rabu (3/2), menegaskan bahwa hari ini Puskesmas yang ia pimpin tidak tutup, tetap melakukan pelayanan. "Terbukti kantor saat ini tetap melayani warga yang datang sebagaimana mestinya," katanya.
Ditanya apakah benar ada pemasangan spanduk yang bertuliskan Nakes Mogok,? H. Yasmin mengakunya. Memang ada spanduk, hanya saja ia tidak mengetahui redaksi dari spanduk tersebut.
"Mendapat informasi ada pemasangan spanduk, saya perintahkan pegawai untuk menurunkan dan meminta kantor tetap dibuka. Dan Alhamdulillah saat ini kita tetap melayani pelayanan kesehatan," akunya.
Ditanya apa kira-kira alasan Nakes sehingga melakukan aksi mogok? Yang pasti kata dia, tidak mengetahui apa tuntutan sebenarnya. Namun di satu sisi, diakuinya ada sedikit desas desus, bahwa Nakes menuntut kenaikan Tukin yang direncanakan hanya 30 persen.
"Tapi sampai hari ini saya tidak mengetahui kapan itu realisasinya, karena yang saya tahu itu baru direncanakan. Namun yang tahu secara rinci atas persoalan itu silahkan ke Dinas saja," kilah Yasmin. (GA. 355*)