H. Nurdin, S. Sos, MM. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Mengawali perjalanan tahun 2021 ini ada beberapa program yang telah dilaksanakan oleh Baznas Kota Bima. Selain pemberian bantuan untuk sarana ibadah seperti Mushola sekolah tingkat SMA/SMK, juga ada program pemberian Zakat Konsumtif di 2 Kelurahan dan pemberian insentif petugas Masjid Agung Al-Muwahiddin Bima.
"Alhamdulillah sejak Januari 2021 kami mengawali dengan berbagi ke sekolah-sekolah SMA yang ada di Kota Bima dalam program pemberian bantuan Mushola sekolah masing-masing senilai Rp1,5 juta.
Kemudian program pemberian zakat Konsumtif Fakir miskin untuk 2 kelurahan yaitu Kelurahan Sarae dan Kelurahan Lewirato dengan jumlah penerima masing-masing 4 orang per Rt dengan nominal Rp100 ribu per orang serta bantuan dana zakat untuk petugas Masjid Agung Al-Muwahiddin sebanyak 28 orang senilai Rp250 per orang," ungkap Ketua Baznas Kota Bima, H. Nurdin, S. Sos, MM, kepada wartawan, Selasa (2/2).
Usai program bantuan untuk tingkat SMA/SMK selanjutnya di bulan Februari ini, kata dia, rencananya Baznas Kota Bima kembali melaksanakan program pemberian bantuan untuk Mushola Sekolah tingkat SMP.
"In shaa Allah sudah kita data sebanyak 15 SMP dengan nilai yang sama yaitu Rp1,5 juta. Rencananya kita akan serahkan nantinya di SMPN 1 Kota Bima," katanya.
Setelah itu pihaknya pun akan melanjutkan program zakat Konsumtif Fakir miskin untuk 4 kelurahan yaitu Kelurahan Lampe, Nungga, Lelamase, dan Kodo dengan jumlah penerima 4 orang per Rt dengan nominal yang sama pula yaitu sebesar Rp100 ribu per orang.
"Sedangkan di akhir Februari nanti baru kami akan sentuh pemberian bantuan Musholla sekolah tingkat Sekolah Dasar Negeri se Kota Bima. Sekitar 71 SD akan mendapatkan sentuhan untuk musholla sebesar Rp1 juta per sekolah," imbuhnya.
Pria yang juga dikenal sebagai Qori ini menjelaskan bahwa program yang dilaksanakan pihaknya di Baznas tidaklah muluk-muluk, hanyalah semata-mata ingin menggugah kesadaran dunia pendidikan untuk sadar berzakat karena sejatinya zakat itu wajib adanya untuk ditunaikan.
"Lebih-lebih untuk manusia mukmin yang bernyawa bayi sekalipun karena itu merupakan zakat jiwa atau zakat ruh itulah kenapa pada tahun ini kami pilih lembaga pendidikan sebagai rule model berzakat dengan membentuk UPZ (Unit Pengumpul Zakat) Sekolah.
Alhamdulillah rencana tersebut rupanya disambut baik oleh pihak sekolah, terutama zakat fitrah apalagi budaya kita orang Bima sekalipun miskin akan tetap membayar zakat, nanti akan kita undang semua sekolah yang ada," pungkasnya. (GA. 003*)